Suara.com - Komentar politikus PDIP Masionton Pasaribu yang mengkritik orang-orang di sekitar Presiden Jokowi, ramai ditanggapi warganet di Twitter.
Melalui cuitan itu, Masinton menanggapi berita yang menyebutkan Presiden Joko Widodo meminta tanggal pelantikannya dimajukan.
Menurut Masinton, kabar tersebut menunjukkan orang-orang yang turut memiliki andil atas langkah Jokowi adalah amatir.
Masinton menilai, orang-orang itu mengabaikan aturan dalam ketatanegaraan dan perundang-undangan.
"Miris dgn lingkaran Presiden RI yang dikelilingi para amatiran. Aturan dalam ketatanegaraan dan perundang-undangan mereka letakkan di comberan!" cuit @Masinton, Minggu (29/9/2019).
Warganet menyerbu kicauan Masionton yang berisi kritik terkait presiden dengan berbagai komentar.
Bahkan, politikus Demokrat Taufiqurrahman juga me-retweet opini Masinton dan menambahkan komentar untuknya.
Taufiqurrahman menduga, ada perpecahan dalam internal PDIP, yang diketahui merupakan parpol Jokowi dan Masinton.
Di sisi lain, Taufiqurrahman mencurigai, ada skenario yang melibatkan Masinton, yang berani mengkritik keras kepresidenan.
Baca Juga: Saut dan Tsani Mundur dari KPK, Masinton: Misi Serang Firli Tak Berhasil
"Ini tanda pecah kongsi yah? Atau si petugas sudah enggak nurut lagi sama owner partai? Atau emang ada penugasan khusus buat nyerang gangguin petugas? Atau ada skenario lain? Atau apa lagi yah? Mungkin netizen punya jawabannya, atau malah ada pertanyaan lain lagi? entah..." ungkap @taufiqrus, Senin (30/9/2019).
Belum ada tanggapan dari pihak terkait soal tudingan Taufiqurrahman melalui cuitannya itu.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa Presiden Jokowi mengusulkan pelantikan dimajukan sehari, yakni pada 19 Oktober 2019.
Namun, informasi tersebut dibantah pihak Istana. Istana menyebut usulan itu disampaikan oleh relawan Pro-Jokowi.
Komisi Pemilihan Umum atau KPU tetap akan menggelar pelantikan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019, sesuai jadwal semula.
Tag
Berita Terkait
-
Puji Wagub Sumbar Datang ke Wamena, Tokoh Papua Sindir Presiden Jokowi
-
Dicibir Ruhut yang Bela Jokowi, Jansen Sitindaon: Tak Usah Bawa-bawa Tuhan
-
Karyawan PLN Wamena Nyaris Mati Dibakar Massa: Pak Jokowi, Jangan Sepelekan
-
Unggah Video Pelukis Anak STM, Politikus Demokrat Beri Pesan ke Wiranto
-
Soal Perppu UU KPK, Jaksa Agung: Apa Betul Ada Kegentingan yang Memaksa?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR