Suara.com - Kericuhan sempat terjadi di Kampus Universitas Nasional (Unas) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019) sore.
Peristiwa keributan itu melibatkan mahasiswa Unas dengan mahasiswa Universitas Pancasila (UP).
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Prayitno menyebut, keributan di depan UNAS itu terjadi sekitar pukul 17.10 WIB. Mulanya, hanya terjadi perselisihan pribadi antara satu mahasiswa Unas dengan dua mahasiswa UP.
"Ya salah paham itu, oknum mahasiswa UP. Jadi mereka mengajak dua orang temannya. Dua orang mahasiswa UP dan dua orang bukan mahasiswa akhirnya datang ke Unas," kata Prayitno saat dikonfirmasi, Selasa (8/10/2019).
Empat orang tersebut akhirnya bertemu dengan satu mahasiswa Unas. Namun, mahasiswa Unas malah dikeroyok keempat orang tersebut.
"Kemudian di situ ada salah paham lah yang terjadi pemukulan satu lawan empat," sambungnya.
Prayitno menerangkan, mahasiswa Unas lainnya yang berada di kampus kesal melihat ulah empat orang itu. Atas hal tersebut, kericuhan sempat terjadi.
"Karena anak Unas melihat temannya dipukul. Maka dilerai lah supaya 'sudah lah kalau kamu punya masalah selesaikan di luar jangan di dalam kampus', begitu," papar Prayitno.
Prayitono berujar, pihaknya langsung mendatangi lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Aparat kepolisian sempat kewalahan meredam kericuhan tersebut karena banyaknya massa.
Baca Juga: Keroyok Petugas karena Dilarang Parkir, Dishub Panggil Grab dan GoJek
Prayitno menambahkan, pihaknya menangkap satu mahasiswa UP dan satu rekannya. Sementara, dua orang lainnya berhasil melarikan diri.
"Dua orang lagi yakni oknum mahasiswa UP dan temanya melarikan diri. Jadi kita hanya amankan dua orang saja," kata dia.
Meski demikian, Prayitno enggan membeberkan identitas mahasiswa yang terlibat perselisihan tersebut. Sebab, menurutnyam kasus ini ditangani Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
"Sementara itu dulu lebih lanjut tanyakan ke Pak Kasat," tutup Prayitno.
Berita Terkait
-
Cemburu Buta, Pemuda di Tangerang Keroyok Kekasih Sang Mantan Hingga Tewas
-
Pengeroyok Relawan Jokowi Ninoy Karundeng Bertambah Jadi 8 Orang
-
Naik ke Atas Atap, Sopir Bus Ngeluh Angkut Mahasiswa UP ke DPR
-
Aksi Demo Mahasiswa UP: Kuliah Pindah ke DPR, Kosongkan Kampus!
-
Tak Terima Anaknya Dikeroyok Senior di Sekolah, Orang Tua MD Lapor Polisi
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP
-
Menpar Widiyanti Disebut Mandi Pakai Air Galon Saat ke Pelosok