Suara.com - Mantan Kasum TNI Letjen (Purn) TNI Johannes Suryo Prabowo menjelaskan alasan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto tak langsung berdarah seteah ditusuk dalam video.
Ia menjelaskannya sembari mengunggah video kejadian dari sudut pandang yang lebih jelas, yakni dari sisi pintu mobil tempat Wiranto keluar.
Terlihat jelas di video itu, Syahril Alamsyah alias Abu Rara, berbaju hitam dan celana putih, tiba-tiba menyerang Wiranto dari arah belakang mobil.
Wiranto sontak membungkukkan badannya lalu terguling ke tanah, sementara pelaku ditahan banyak orang.
Suryo Prabowo yakin, Wiranto sudah kena tikam di video itu, bukan nyaris, seperti beberapa pemberitaan awal sebelumnya.
Ia pun menegaskan bahwa pelaku penusukan harus dijatuhi hukuman.
"Kalau video ini bukan editan, tentunya Pak Wiranto BUKAN nyaris ditikam, tetapi SUDAH kena tikam, dan siapa pun pelaku penikamannya, HARUS dihukum," tulisnya, Jumat (11/10/2019).
Dirinya juga membahas soal orang yang pernah membuat kebohongan dalam keterangan yang menyertai video tersebut.
"Tidak selamanya seseorang yang pernah berbohong seumur hidupnya akan berbohong terus. Meski ada satu dua orang yang hobi berbohong," ungkap @suryoprabowo2011.
Baca Juga: Wiranto Ditusuk, Prabowo: Saya Tidak Melihat Ada Rekayasa
Selain itu, dirinya juga mengaku pernah mengalami peristiwa serupa dan tak jarang menyaksikan kejadian seperti itu langsung di depan mata.
Lalu tokoh militer berusia 65 tahun itu menjelaskan pula alasan tak terlihat darah di video meskipun setelah Wiranto ditusuk.
"Oh iya, sekadar info. Saya pernah mengalami, dan cukup sering melihat korban penembakan dan penusukan yang tidak langsung berdarah. Itu antara lain karena pembuluh darahnya korban tidak terpotong atau tertembus. Bila ada yang enggak percaya... coba sendiri deh," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Wiranto ditusuk saat hendak pulang ke Jakarta usai menghadiri acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, yang beralamat di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandegalng, Banten.
Aksi penusukan itu dilakukan Syahril Alamsyah alias Abu Rara, Kamis (10/10/2019). Akibat peristiwa tersebut, Wiranto mengalami dua luka tusukan di bagian perut.
Dalam kasus ini, polisi telah meringkus Abu Rara dan istrinya, Fitri Andriana Binti Sunarto. Polisi menyebutkan Abu Rara teridentifikasi sebagai anggota teroris jaringan JAD.
Berita Terkait
-
Kecam Penusukan Wiranto, Din: Kemungkinan Ada Aktor Intelektual di Baliknya
-
USU: Penusuk Wiranto Tak Ada Kaitannya dengan Perguruan Tinggi
-
Selain Jenguk Wiranto, Prabowo Juga Jenguk Kivlan Zen di RSPAD
-
Bajaj Masuk Kantor Kemenko Polhukam, Kirim Karangan Bunga untuk Wiranto
-
Telah Dipantau, Alasan Polri Tak Tangkap Abu Rara Sebelum Tusuk Wiranto
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Setelah Indonesia, Bendera One Piece Jadi Simbol Perlawanan di Nepal
-
Sibuk Cari Kerja daripada Demo? Pernyataan Menkeu Baru Picu Reaksi Keras, Ini Kata Purbaya Soal Permintaan Maaf
-
Demo 9 September 2025: BEM UI dan UIN Kepung DPR Lagi, Tagih Janji Realisasi Tuntutan 17+8
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Resmi Rangkap Menkopolkam Ad Interim, Langsung Ambil Komando
-
Ingin Sambungkan MRT Jakarta ke Banten, Pramono Anung Desak Dirut Cari Akal!
-
LHKPN Bongkar Kekayaannya Rp27 Miliar, Tapi Wamen Haji Dahnil Anzar Tetap Santai Kerja Naik KRL
-
Tampang 2 Pembunuh Keluarga Sahroni, Kronologinya Mengerikan: Tega Habisi Bayi dan Rampok Rp7 Juta
-
Rencana Jadikan PAM Jaya PT Dapat Penolakan, Pramono: Sekarang Eranya Pendanaan Tak Hanya dari APBD
-
Sesama Teknokrat dari Kampus Saingan, Beda Pendidikan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa vs Sri Mulyani