Suara.com - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengecam keras penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) lalu.
"Saya bersedih bahwa peristiwa tersebut terjadi dan berdoa semoga Bapak Wiranto sehat walafiat dan dapat kembali menunaikan tugas sehari-hari," kata Din, dikutip dari Antara, Sabtu (12/10/2019).
Sebagai masyarakat cinta damai, Din Syamsuddin mengecam berbagai bentuk tindak kekerasan oleh siapapun dan atas nama apapun hal itu dilakukan.
Menurutnya, bentuk kekerasan apapun yang mengatasnamakan agama atau kepentingan politik, tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Karena itu, Din Syamsuddin meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan Wiranto.
Apalagi, kekerasan tersebut mengenai para pejabat negara maupun tokoh agama seperti kejadian yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 tersebut menyarankan kejadian itu harus dapat diselesaikan secara tuntas dengan menyingkap pelakunya.
"Kemungkinan ada aktor intelektual di baliknya," ujar dia.
Label Radikal
Baca Juga: Top 5 Olahraga: Ketum PBSI Ditusuk hingga Praveen Cs Kena SP2
Ia mengatakan apa yang selalu dilakukan pihak berwajib selama ini dengan cepat menyimpulkan pelaku terpapar ekstrimisme atau terkait kelompok radikal jika kemalangan menimpa pejabat.
Namun, apabila hal itu terjadi pada ulama atau tokoh agama, pelakunya disebutkan orang gila. Hal itu dinilainya tidak menyelesaikan dan menuntaskan akar masalah.
Penyimpulan pelaku tindak kekerasan yang terpapar ekstrimisme dan radikalisme apalagi menyebut kelompok ISIS, kata Din Syamsuddin, merupakan simplifikasi masalah yang tidak akan menyelesaikan masalah.
"Hal itu merupakan generalisasi yang berbahaya," katanya.
Akibatnya, lanjut Din Syamsuddin, sebagian masyarakat khususnya umat Islam, banyak yang sudah merasa bosan dengan pendekatan seperti itu dan akhirnya hilang kepercayaan serta bersikap abai.
Berita Terkait
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Repot? Mempertanyakan Sikap Pemerintah pada Tuntutan Rakyat 17+8
-
Demo 4 September Serahkan 17+8 Tuntutan, Wiranto: Kalau Semua Permintaan Dipenuhi Juga Repot
-
Wiranto Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana: Ada Apa Gerangan?
-
Dua Penasihat Khusus Menghadap Presiden ke Istana, Wiranto dan Dudung Bilang Begini
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...