Suara.com - Uganda telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan kembali undang-undang hukuman mati bagi kaum homoseksual. Undang-undang ini dikenal sebagai 'Kill the Gays'.
Dilansir dari Dailymail, rancangan undang-undang hukuman mati bagi kaum homoseksual ini sempat dibatalkan 5 tahun lalu karena masalah teknis.
"Homoseksualitas bukan hal yang wajar bagi orang Uganda, tetapi telah terjadi rekrutmen besar-besaran oleh kaum gay di sekolah-sekolah, dan terutama di kalangan kaum muda, di mana mereka mempromosikan kepalsuan bahwa orang dilahirkan seperti itu," kata Menteri Etika dan Integritas Simon Lokodo.
"Hukum pidana kita saat ini terbatas, hanya mengkriminalkan tindakan itu. Kami ingin bahwa siapa pun yang terlibat dalam penyebarluasan homoseksual harus dikriminalkan," imbuhnya.
Lokodo menyebut bahwa mereka yang melanggar aturan tersebut akan ditindak tegas dan diberi hukuman mati.
Negara-negara di Afrika seperti Uganda memiliki beberapa undang-undang paling ketat di dunia yang mengatur homoseksualitas.
Hubungan sesama jenis dianggap tabu. Homoseksual dianggap kejahatan di sebagian besar benua Afrika. Hukuman perilaku homoseksual di negara-negara Afrika cukup beragam, mulai dari penjara hingga kematian.
Lokodo mengatakan, undang-undang yang didukung oleh Presiden Yoweri Museveni, ini akan diperkenalkan kembali di parlemen dalam beberapa minggu mendatang. Dia berharap akan disetujui sebelum akhir tahun.
Menteri Etika dan Integritas Uganda itu optimis undang-undang 'Kill the Gays' akan disetujui parlemen. Sebab pemerintah telah melobi legislator menjelang pengenalan ulang aturan tersebut.
Baca Juga: Beraksi Cabul di Pelabuhan, Tofik Rekam Cewek saat Masuk Toilet
"Kami telah berbicara dengan anggota parlemen dan kami telah memobilisasi mereka dalam jumlah besar. Banyak yang mendukung," kata Lokodo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO