Suara.com - Seorang warga asing asal negara Swiss bernama Aurelien dilaporkan hilang di dalam hutan Misool Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Pria asal negara Eropa itu dikabarkan masuk daerah tersebut tanpa melapor kepada pemerintah daerah setempat.
Dilansir dari Jubi, Minggu (13/10/2019), pria asing tersebut belum dapat disebut sebagai wisatawan karena tidak melapor kepada pemerintah daerah dan belum diketahui apa tujuannya masuk ke Raja Ampat.
Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo di Waisai, Jumat (11/10/2019), mengatakan, bahwa orang asing tersebut tidak terdata sebagai wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat.
"Sesuai aturan orang asing yang berkunjung ke Raja Ampat wajib melapor dan membayar retribusi yang sudah ditetapkan. Sedangkan pria itu yang hilang tersebut tidak melalui proses yang ada," ujar Yusdi.
Pencarian terhadap Aurelien oleh tim Basarnas Sorong telah dihentikan untuk sementara waktu karena sulitnya medan.
Kepala Kantor Basarnas Sorong, Sunarto dalam keterangannya mengatakan, bahwa hingga kini pria tersebut belum ditemukan dan belum diketahui pula kondisinya.
Menurut dia, bahwa pencarian terhadap wisatawan asing tersebut telah dihentikan karena medan yang ditempuh sulit. Tim pencari korban di Misool telah ditarik kembali ke Sorong.
“Kendala pencarian adalah menuju tempat atau titik di mana korban minta pertolongan melalui satelit sangat sulit, batuan karang terjal tak bisa dilewati,” imbuh dia.
Baca Juga: Ribuan Orang Hilang di Bahama Usai Diterjang Badai Dorian
Berita Terkait
-
6 Anak-anak Hilang saat Demo Rusuh Mahasiswa di Depan Gedung DPR
-
Hilang 20 Tahun Lalu, Jenazah Lelaki Ini Ditemukan Google Earth
-
Raja Ampat Diguncang Dua Kali Gempa, Warga Berhamburan Keluar Rumah
-
5 Tahun Hilang, Aktivis Ditemukan Tewas Tinggal Kerangka dan Tengkorak
-
Menteri Pariwisata Jamin Papua Sudah Aman untuk Traveling
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi