Suara.com - Sejumlah perwakilan paguyuban warga pendatang di Papua menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Ketua Paguyuban Sulawesi Selatan Mansur usai pertemuan dengan Jokowi mengatakan, kedatangannya untuk meminta Pemerintah Pusat menjamin keamanan dan ketertiban. Pihaknya tak ingin ada kerusuhan lagi yang menimbulkan korban jiwa.
"Kita meminta kepada bapak presiden bapak Joko Widodo bahwa ke depan tidak ada lagi kerusuhan seperti ini di Papua. Soal menyampaikan aksi unjuk rasa itu hak dan kewajiban rakyat dan dijamin dengan UU. Tapi kita mencoba, korban seperti kemarin yang terjadi di Wamena dan Jayapura. Untuk tidak ada lagi korban harta dan jiwa di Papua seluruhnya. Papua dan Papua Barat," ujar Mansur di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/10/20
Tak hanya itu, Mansur menuturkan pihaknya juga mendukung pemerintah untuk menghentikan aparat keamanan bertindak sewenang-wenang.
"Kita mendukung program pemerintah untuk menghentikan aparat keamanan bertindak tegas, secara hukum menuntaskan masalah-masalah pelanggaran di seluruh di semua bidang, semua lini. Pembangunan di Papua jalan terus, dan kita melihat Papua sebagai satu kesatuan bagian integrat dari NKRI," tutur dia.
Mansur juga mengajak seluruh masyarkarat baik warga Papua atau bukan warga Papua untuk kembali menciptakan suasana persaudaraan.
"Karena itu kita sebagai rakyat baik Papua maupun non Papua untuk kembali bersaudara menciptakan suasana persaudaraan yang hakiki kekeluargaan untuk bersama-sama untuk mendukung kehidupan masyarakat yang aman tertib dan damai. Papua harus damai. Papua untuk semua, semua untuk Papua," kata dia.
Mansur juga menuturkan Presiden Jokowi mengimbau agar seluruh masyarakat kembali bersatu dan bersaudara. Jokowi kata Mansur berjanji akan segera berkunjung ke Papua dalam waktu dekat.
"Pak presiden mengimbau agar seluruh masyarakat tenang, kembali bersatu, bersaudara. Ciptakan kedamaian dan ketentraman di Papua antar seluruh paguyuban baik Papua maupun non Papua dan akan segera ke sana beliau segera berkunjung. Di Wamena dan Jayapura. Dalam waktu dekat," kata dia.
Baca Juga: Bantah Sebar Hoaks soal Papua, InsightID: Kami Dukung Persatuan Indonesia
Untuk diketahui, sebanyak 14 orang perwakilan paguyuban warga pendatang di Papua hadir dalam pertemuan tersebut.
Mereka berasal dari Paguyuban Sulawesi Selatan, Paguyuban Jawa-Madura, Paguyuban Kawanua, Paguyuban Sriwijaya, Paguyuban Minang Saia, Paguyuban kerukunan Maluku Utara, ada Jawa barat, dan Papua.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting