Suara.com - Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menegaskan tidak akan menjadi oposisi. Hal ini diungkapkannya dalam acara Dua Sisi TV One bertema "Jika Oposisi Seranjang dengan Pemerintah" yang tayang pada Kamis (17/10/2019) malam.
Nasdem, melalui Irma Suryani, akan mendukung pemerintahan Jokowi meskipun tidak mendapatkan jatah dalam kabinet Presiden Joko Widodo.
"Nasdem dari tahun 2014 mendukung Jokowi tanpa syarat dan mahar. Kita terserah Pak Presiden, dia mau kasih dua, mau kasih tiga, mau dikasih empat, enggak dikasih pun kalau itu keputusan Presiden kita terima," ujar Irma.
Irma Suryani menjelaskan bahwa partainya ikhlas jika Partai Gerindra mendapatkan lebih banyak kursi jabatan menteri kabinet Jokowi. Partai Nasdem tidak akan mengemis kepada Presiden.
"Tapi apakah kemudian kita (Nasdem) setelah itu akan menjadi oposisi seperti harapannya bung Rocky? No, enggak," ucap Irma dengan tegas.
Pengamat politik Rocky Gerung langsung menyanggah bahwa dia tidak minta Nasdem untuk jadi oposisi.
"Yang saya minta beroposisi itu adalah Gerindra. Nasdem saya minta konsisten, yaitu menolak Gerindra," kata Rocky.
"Saya hanya ingin ada pedoman etis di dalam politik," imbuhnya
Irma kemudian membalas, "Artinya selama ini bung Rocky enggak tahu kalau mereka (Gerindra) sebenarnya enggak konsisten? Kan anda mendukung dia mati-matian."
Baca Juga: 5 Tahun Jokowi-JK, Ekonom Core: Pembangunan Infrastruktur Kurang Optimal
Keduanya terlibat berdebatan yang cukup sengit. Rocky Gerung mengaku dirinya tidak mendukung Gerindra. Sementara Irma tidak terima dengan argumen tersebut.
"Saya dukung diri saya sendiri, saya dukung pikiran saya. Karena saya bukan siapa-siapa, justru karena itu saya tidak mendukung siapa-siapa," balas Rocky.
"Enggak-enggak bisa begitu, posisinya anda mendukung Gerindra, publik di seluruh Indonesia tahu. Jadi tidak bisa dikatakan anda mendukung diri anda sendiri," ucap Irma.
Rocky Gerung kemudian berargumen dirinya pernah mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi karena tidak setuju pertarungan politik hanya dimainkan oleh Prabowo dan Jokowi saja. Menurutnya itu tidak cukup untuk demokrasi.
"Karena itu saya beroposisi pada Jokowi dengan dasar membatalkan kedunguan, Prabowo beroposisi dengan maksud memperoleh kekuasaan, lain motifnya, jadi saya tidak mendukung Gerindra, dari awal saya tidak ingin dua-duanya," tutup Rocky.
Perdebatan kemudian berakhir setelah ditengahi oleh pembawa acara yang meminta keduanya menahan emosi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Papua Bukan Ruang Kosong: Aksi Damai Desak Tinjau Proyek Tebu Merauke
-
Mendagri Tito Tinjau Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Longsor
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi
-
Survei Kemenag: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2025 Capai 77,89, Tertinggi dalam 11 Tahun
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus
-
Ketum PP Muhammadiyah Kenang Ustaz Jazir Jogokariyan, Teladan Penggerak Masjid dan Dakwah Umat
-
Taruhannya Nyawa! Anggota DPRD DKI Desak Gubernur Pramono Tertibkan Pasar Tanpa Izin SLF