Suara.com - Enam warga sipil dan tiga tentara dilaporkan tewas dalam pertempuran di perbatasan antara pasukan Pakistan dan India pada Sabtu malam (19/10).
Hal itu menjadikan 19 Oktober sebagai salah satu hari paling mematikan sejak India mencabut status otonomi khusus di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada Agustus.
Berbagai laporan yang simpang siur dari masing-masing pihak mengisyaratkan jumlah korban tewas masih bisa bertambah dari insiden Sabtu malam (19/10).
Juru bicara Angkatan Darat Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor, mencuit Minggu (20/10). Dalam cuitan tersebut ia menyalahkan penembakkan yang "tidak terprovokasi" dari Garis Kontrol di sisi India yang katanya "sengaja menarget warga sipil."
Akibatnya empat warga sipil dan seorang tentara di Kashmir yang dikuasai Pakistan tewas, katanya. Dia menambahkan dua tentara dan lima warga sipil terluka.
Dia menambahkan pasukan Pakistan membalas, menewaskan sembilan tentara India dan melukai "beberapa" lainnya. Dia mengatakan dua bungker India telah "dihancurkan."
Tapi sumber-sumber India membantah rentetan peristiwa itu dan jumlah korban.
Para pejabat senior polisi dan militer India mengatakan kepada Reuters dan AP bahwa tentara Pakistan telah menarget sebuah pos perbatasan India dan kawasan sipil, menyebabkan dua tentara dan dua warga sipil tewas.
Kolonel Rajesh Kalia, seorang juru bicara Angkatan Darat India, mengatakan tiga lagi warga sipil terluka dalam baku tembak itu.
Baca Juga: Antara Pakistan dan India, Potret Masyarakat Balti, Penghuni Desa Turtuk
Sumber: VOA Indonesia
Berita Terkait
-
Kunjungi Masjid di Pakistan, Kate Middleton Tampil Anggun Berkerudung
-
Inilah ATM Tertinggi di Dunia, Dikelilingi Awan dan Pegunungan
-
Nubra Valley hingga Shyok River, Potret Cantiknya Destinasi di Desa Turtuk
-
Pesawat Militer Pakistan Jatuh di Atas Perumahan, 17 Orang Tewas
-
Pejabat Pakistan Bertengkar Gara-gara Serigala Kurus
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory