Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak melulu menempatkan figur berlatarbelakang militer untuk menempati posisi Menteri Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
KontraS menilai Menkopolhukam berlatar belakang militer akan menutup ruang untuk penyelesaian kasus pelangggaran HAM berat masa lalu.
Deputi Koordinator KontraS, Feri Kusuma berpesan agar Jokowi memprioritaskan kalangan profesional untuk menempati kursi menteri yang strategis. Seperti, sosok Menkopolhukam yang diharapkan dapat diisi oleh kalangan profesional yang paham soal isu politik, hukum dan HAM serta bukan berasal dari unsur militer.
"Tentu kita berharap ke depannya pemerintah ini adalah yang mengerti persoalan dan mampu melaksanakannya. Kalau Kemenkopolhukam, tentunya yang mengerti tentang politik dan HAM, bukan yang dari unsur militer," kata Feri saat jumpa pers di Kantor KontraS, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019).
Feri menilai jika Menkopolhukam disisi oleh figur berlatarbelakang militer akan menutup ruang bagi penyelesaian kasus pelangggaran HAM berat masa lalu. Apalagi, figur tersebut merupakan militer yang pernah menjabat di rezim orde baru.
"Militer yang dari era orba, yang tentu dia punya catatan hubungan dengan para rezim terdahulu, dan ini akan menutup ruang terhadap penyelesaian kasus terhadap pelanggaran HAM berat masa lalu," ujarnya.
Sebelumnya, KontraS juga meminta Jokowi tidak memilih Wiranto dan Prabowo Subianto untuk menempati jabatan menteri di kabinet jilid II. Sebab, mereka diduga terlibat dan bertanggungjawab atas pelangggaran HAM berat masa lalu.
Feri meyakini mayoritas masyarakat Indonesia yang memahami persoalan bangsa akan keberatan jika figur yang diduga terlibat dan bertanggung jawab atas pelangggaran HAM berat masa lalu tersebut dipilih menjadi menteri.
"Siapapun namanya, termasuk Pak Wiranto, tentu kita berharap tidak ada lagi nama-nama yang terlibat dalam kejahatan HAM, korupsi, dan sebagainya, dalam kabinet Pak Jokowi," kata Feri.
Baca Juga: KontraS Sebut Penerapan Hukuman Mati Hanya Ajang Politis dan Pencitraan
Selain Wiranto yang diduga melanggar HAM saat menjabat sebagai Panglima ABRI, KontraS pun meminta Jokowi untuk tidak memilih Prabowo sebagai menteri. Sebab, eks Danjen Kopassus tersebut diduga turut terlibat dalam pelangggaran HAM berat tragedi 1998, tatkala menjabat sebagai Pangkostrad.
"Jadi harus bersih, Pak jokowi benar-benar memperhitungkan persoalan ini, tidak menempatkan orang seperti Pak Wiranto dalam kabinetnya. Termasuk Pak Prabowo, dia bertangung jawab, terhadap kasus penghilangan orang secara paksa," tegasnya
Tag
Berita Terkait
-
Jatah Menteri Jokowi, Prabowo: Yang Dipanggil Cuma Dua, Jadi Berapa?
-
PKS soal Prabowo: Kemarin jadi Kompetitor, Sekarang Pembantu Jokowi
-
Terseret Kasus HAM, KontraS Minta Jokowi Tak Pilih Wiranto dan Prabowo
-
Prabowo Lempar Senyum ke Istana, Akan Ikut Wawancara Menteri Jokowi?
-
Prabowo Merapat ke Istana, Pakai Baju Putih Seperti Calon Menteri
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat