Suara.com - Lebih dari 100 ekor gajah di Botswana mati dalam dua bulan terakhir, yang sebagian besar karena dugaan wabah penyakit antraks, kata pemerintah, Selasa (23/10/2019).
"Penyelidikan awal menunjukkan gajah mati akibat penyakit antraks, sementara beberapa lainnya mati karena faktor kekeringan," kata Departemen Satwa dan Taman Nasional melalui pernyataan.
"Akibat kekeringan ekstrem, gajah-gajah itu akhirnya menelan tanah sambil makan rumput sehingga terkena spora bakteri antraks," katanya.
Elephants Without Borders melaporkan survei melalui udara menunjukkan bangkai gajah segar meningkat hingga 593 persen antara 2014 hingga 2018, kebanyakan akibat perburuan liar dan ilegal, serta faktor kekeringan.
Otoritas margasatwa menyebutkan kematian gajah terbaru terjadi di daerah Sungai Chobe dan daerah Nantanga di Botswana utara, lokasi 14 gajah mati ditemukan pekan ini. Pihaknya juga akan membakar bangkai-bangkai itu guna mencegah infeksi penyakit antraks menyebar ke satwa lain.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, antraks disebabkan oleh bakteri yang dijumpai secara alami di tanah. Biasanya, hewan peliharaan dan satwa liar tertular penyakit tersebut, saat mereka menghirup atau menelan spora di tanah, tanaman atau air yang sudah terkontaminasi.
Antraks tidak menular dan manusia hanya dapat terinfeksi antraks jika tertelan bakteri tersebut. Penyakit itu dapat dicegah pada hewan melalui vaksinasi yang rutin.
Botswana menjadi rumah untuk hampir sepertiga gajah Afrika, dengan sekitar 130.000. Negara itu mencabut larangan berburu untuk memerangi konflik yang berkembang antara manusia dan satwa liar.
Botswana dan negara tetangganya di Afrika selatan mengalami kekeringan parah lantaran curah hujan di bawah rata-rata sejak sistem udara El Nino melanda pada 2015. (Reuters/Antara)
Baca Juga: Miris, Gajah Sumatera di Suaka Margasatwa Balai Raja Tersisa 7 Ekor
Berita Terkait
-
Miris, Gajah Sumatera di Suaka Margasatwa Balai Raja Tersisa 7 Ekor
-
Mengenaskan, 6 Ekor Gajah Thailand Mati Karena Jatuh ke Air Terjun
-
Penyakit Kaki Gajah dan Ancaman Cacat Permanen yang Dihadapi Penderita
-
Tahun Kelima POPM, Targetkan Indonesia Bebas Penyakit Kaki Gajah
-
Belasan Gajah Liar Masuk Kampung, Warga Lampung Barat Geger
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India