Suara.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada beberapa menteri yang gagal paham pada lima tahun lalu terkait visi dan misi.
Jokowi menyampaikan beberapa hal yang harus diketahui para menteri dan pejabat setingkat menteri mengenai kerja kerja besar yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan. Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa tidak ada visi misi menteri.
"Karena dalam lima tahun lalu ada satu, dua, tiga menteri yang masih belum paham," kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (25/10/2019).
"Yang ada adalah visi misi Presiden dan Wakil Presiden, tolong dicatat. karena dalam lima tahun lalu ada satu dua tiga menteri yang masih belum paham," katanya.
"Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," katanya lagi.
"Mau debat di dalam rapat, saya dengarkan, tapi kalau sudah diputuskan, dengan segala risiko harus kita laksanakan," tegasnya.
Menurut dia, kalau ada perubahan perubahan dan kondisi kondisi tertentu, bisa ditarik lagi dalam rapat internal atau ratas.
Jokowi mengarahkan para menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju untuk bekerja sama dalam satu tim. Menurut Presiden, dalam membangun Negara Indonesia yang besar, kementerian dan lembaga tidak dapat bekerja sendiri-sendiri dan tidak mengedepankan ego-sektoral.
Jokowi menegaskan semua kementerian akan dikoordinasi oleh kementerian koordinasi di atasnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengungkap ada mantan pembantu Presiden yang ternyata tidak pernah datang ke suatu kementerian koordinasi.
Baca Juga: Kembali Tegaskan Tak Ada Visi Misi Menteri, Ini Alasan Jokowi
"Bagaimana kita bisa mengkonsolidasi, bagaimana bisa berkoordinasi, jika diundang rapat oleh menko tidak pernah hadir," tegas Jokowi.
Dia menjelaskan dibutuhkan kerja sama yang erat dalam menyukseskan pembangunan Indonesia ke depan. Presiden, didampingi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, telah memimpin sidang kabinet paripurna perdana yang dihadiri oleh menteri maupun pejabat setingkat menteri.
Dalam arahannya Presiden juga menekankan visi misi ke depan yang dibawa kementerian adalah visi misi Presiden bersama Wakil Presiden. Dia juga meminta para menterinya untuk menyelesaikan persoalan dalam rapat hingga tuntas dan kompak.
"Kalau sudah diputuskan di dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi. Silakan ramainya di dalam rapat. Mau debat di dalam rapat, saya dengarkan," demikian Presiden.
Berita Terkait
-
Kembali Tegaskan Tak Ada Visi Misi Menteri, Ini Alasan Jokowi
-
Danai Teror Pelantikan Jokowi Rp 700 Juta, Suci Rahayu Dicokok Polisi
-
Pengamat: Pembagian Menteri di Kabinet Jokowi Sudah Proporsional
-
Relawan Jokowi Sampai Kapolda Papua Kirim Bunga untuk Prabowo
-
Ikut Jokowi Pimpin Rapat Kabinet, Maruf Amin Sarungan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!