Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Nadiem Makarim minta maaf setelah melakukan salat Jumat perdana di Masjid Baitut Tholibin, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Nadiem salat Jumat bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Dengan mengenakan baju batik lengan panjang, kedua menteri tersebut melakukan shalat Jumat bersama pegawai kementerian itu.
Di hadapan jamaah, Nadiem mengucapkan terima kasih atas jasa Muhadjir Effendy yang sebelumnya menjabat sebagai Mendikbud. Nadiem berharap ia bisa melanjutkan amanah yang diberikan dan ke depannya bisa bekerja sama lebih baik sebagai Mendikbud dan Menko PMK.
"Terima kasih telah menyambut saya, dan mohon maaf saya sedikit kaku awalnya. Terima kasih atas sambutan yang luar biasa, seperti yang saya bilang kemarin saya di sini bukan menjadi guru melainkan jadi murid dan saya akan belajar sebanyak-banyaknya," kata dia.
Ditemui usai shalat Jumat, Nadiem mengatakan ia sudah bertemu dengan sejumlah direktur jenderal dan kepala badan serta melakukan rapat internal.
"Saya sangat optimistis, sangat semangat, banyak sekali tugas, berat sekali tantangannya. Saya sangat optimistis," kata Nadiem sambil terus berjalan.
Sambil berjalan pula, Nadiem mengatakan pihaknya perlahan melakukan transisi penyatuan kembali Ditjen Pendidikan Tinggi ke Kemendikbud.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan Kemendikbud punya tradisi yang mana menteri baru harus diperkenalkan ke jamaah masjid.
"Saya karena dulu begitu, maka sekarang saya pamit pada jemaah masjid," kata Muhadjir. (Antara)
Baca Juga: Menebak Alasan Jokowi Tunjuk Nadiem Makarim sebagai Mendikbud
Berita Terkait
-
Felicia Kawilarang, Istri Bos Gojek Sekarang yang Tak Kalah Cerdas
-
Nadiem Jadi Mendikbud, Ini Tanggapan Praktisi Edutech
-
Akademisi Unsoed Sebut Problem Pendidikan Karakter Jadi Tantangan Mendikbud
-
Menebak Alasan Jokowi Tunjuk Nadiem Makarim sebagai Mendikbud
-
Ini Alasan Jokowi Tunjuk Nadiem Makarim Sebagai Mendikbud
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta