Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pendapat atas dibentuknya Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk periode 2019-2024.
Hal itu disampaikannya dalam acara E Talk Show TV One bertema "Kabinet Jokowi: Ini Menteriku, Mana Menterimu" yang tayang pada Jumat (25/10/2019) malam.
Menurut Rocky, kabinet Jokowi ini adalah rekonsiliasi yang palsu yang mengatasnamakan persatuan.
"Bukan kritik sebetulnya tapi mendudukkan kembali konsep oposisi. Selalu disebutkan ini demi persatuan maka kita musti eratkan lagi nilai-nilai kebangsaan. Kan alasan itu palsu," ucap Rocky
Ia mengatakan bahwa pihak yang berseteru berada di tataran elit politik sehingga tidak dengan sendirinya rakyat ikut bersatu.
"Karena rakyatnya memang ingin ada perbedaan. Silahkan yang berkuasa, berkuasa, yang kalah, beroposisi, kan itu kehendak rakyat. Jadi, itu rekonsiliasi yang palsu sebetulnya," imbuhnya.
Rocky kembali menekankan tentang pentingnya oposisi atau berada di di luar kekuasaan.
"Politik tidak mungkin terbagi habis di dalam Istana kan harus ada yang di luar. Yang kedua, justru dengan adanya oposisi, bangsa ini jadi stabil," ujar pria kelahiran 20 Januari 1959.
Ia berpendapat bahwa dengan adanya oposisi di dalam kabinet Jokowi akan "saling amputasi" di antara mereka sendiri.
Baca Juga: Profil Angela Tanoesoedibjo, Calon Wamen Jokowi Anak Bos MNC Group
Rocky memaklumi sikap Prabowo Subianto yang akhirnya bergabung dengan kabinet Jokowi.
"Saya memaklumi itu sebagai pelajaran buruk bagi demokrasi, tapi kalau dia pilih pragmatis ya oke, tapi akan dicatat orang itu, dan catatan itu diingat orang hingga 2024," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Wakilnya Ma'ruf Amin mengumumkan Kabinet Indonesia Maju periode kedua di Halaman Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019). Dari 38 nama yang diumumkan oleh Presiden Jokowi menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju didominasi oleh para profesional, 22 orang, sementara dari partai politik hanya 16 orang.
Prabowo Subianto menjadi salah satu menteri yang diambil dari latar belakang partai politik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Anak Menteri Keuangan Blak-blakan: Purbaya Ternyata Tak Setuju dengan Redenominasi Rupiah
-
Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
-
Tok! MK Putuskan Jabatan Kapolri Tak Ikut Presiden, Jaga Polri dari Intervensi Politik
-
Siswa SMAN 72 Bantah Ada Bullying di Sekolah: Jangan Termakan Hoaks
-
Roy Suryo 'Semprot' Mahasiswa dan MUI: Kalian Sudah Nyaman?
-
Peneliti: Pemanasan Arktik dan Antartika Bisa Picu Gelombang Penyakit di Dunia