Suara.com - Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, harus menjadi momentum bagi seluruh anak bangsa untuk mulai membersihkan negeri dari korupsi melebihi batasan undang-undang. Hal itu sebagai bagian dari menjalankan nilai berkebangsaan Indonesia.
"Mari memulai membersihkan negeri ini melebihi dari sekedar batasan UU, peraturan, kode etik, guna melanjutkan nilai yang kita miliki dan pahami tentang integritas bangsa yang jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil dalam penegakan hukum, utamanya hukum hukum anti korupsi yang akan mengawal mimpi negeri ini di masa depan," ujar Saut di gedung KPK, Senin (28/10/2019).
Menurut Saut, soal esensi dan makna peringatan 91 tahun Sumpah Pemuda, adalah kesamaan visi dan misi sebagai rakyat Indonesia.
"Esensi dari sumpah pemuda adalah kesamaan visi misi tanpa kecuali, tentang apa peran kita dan latar belakang, tentang menuju seperti apa Indonesia di masa depan dari situasi resouces yang kita miliki dan hadapi saat ini," ujar Saut.
Dia menyebut bahwa momen Sumpah Pemuda, selain menyatukan kesamaan visi misi untuk Indonesia. Bahkan dapat pula dilihat sebagai melebihi dari konstitusi negara Indonesia.
"1945 (kemerdekaan Indonesia) adalah esensi lain dari Sumpah Pemuda yang diartikan 'beyond' dari soal-soal administrasi negara. Di mana, 1928 kita sudah memiliki value melebihi hanya sekedar UU, peraturan, kode etik, dan seterusnya," imbuh Saut
Berita Terkait
-
Hari Sumpah Pemuda, Warganet Viralkan #SumpahPemuda2019
-
Mahfud MD Jabat Menko Polhukam, KPK Beri 3 Pesan Khusus
-
Begini Cara Anak Penghuni Lapas Peringati Sumpah Pemuda
-
5 Potret Museum Sumpah Pemuda di Jakarta, Ada Biola Milik W.R Supratman
-
KPK Tak Menutup Kemungkinan Bakal Kembangkan Kembali Kasus Buku Merah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO