Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Polri dapat menuntaskan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Febri mengatkan tim teknis Polri yang kembali diberi waktu selama tiga bulan sejak Agustus 2019 hingga Oktober 2019 diharapkan dapat memberikan informasi penyelidikan kasus tersebut kepada publik.
"Saya kira untuk kasus penyerangan Novel itu sudah merupakan perintah tegas dari Presiden ya dan ada waktu tiga bulan, terakhir kalau kami baca informasinya sudah ada laporan juga dari polri pada presiden," ucap Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).
"Jadi nanti kami tunggu saja, karena tugas dari Presiden itu secara institusional pada Polri, maka tentu Polri akan melaksanakan itu sebaik-baiknya," Febri menambahkan
Terkait disetujuinya Komisaris Jenderal Idham Azis menjadi Kapolri yang baru oleh Komisi III DPR, Febri mengatakan pihaknya menaruh harapan besar pada Idha Azis, yakni mengungkap seluruh kasus teror yang menimpa pimpinan KPK dan bersinergi dalam pemberantasan korupsi.
Kasus teror yang dimaksud terkait yang menimpa Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief di kediamannya masing -masing beberapa waktu lalu.
Dimana kedua pimpinan KPK tersebut diteror oleh orang tak dikenal, seperti Agus dikediamannya di letakkan tas yang diduga berisi bom. Sedangkan Laode rumahnya di lemparin Bom Molotov. Hingga kini pun kasus tersebut belum diungkap siapa pelaku penyerangan maupun motif pelaku.
"Nah, ini tentu perlu dicari juga siapa pelakunya dan juga agar tidak ada teror-teror lain terhadap penegak hukum baik terhadap Pimpinan dan pegawai KPK ataupun institusi penegak hukum yang lain," tutup Febri.
Baca Juga: Kasus Novel Baswedan Mangkrak, KontraS: Seharusnya Jokowi Tagih Utang Tito
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Bos DNR Logistics Rudy Tanoe Resmi Jadi Tersangka KPK, Langsung Lawan Lewat Praperadilan
-
Daftar Wilayah Banjir Bali Capai 120 Titik, Jumlah Korban Jiwa Berpotensi Bertambah
-
Kejanggalan Ibadah Haji 2024 yang Seret Ustad Khalid Basalamah
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
"Curhat' Mahfud MD soal Nadiem Sebenarnya Bongkar Borok Istana?
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Usai Dihujat, Gaya Koboi Menkeu Purbaya Yudhi Saat Raker dengan DPR RI Malah Tuai Pujian
-
Misteri Hilangnya Heli PK-IWS di Pegunungan Jila Terungkap, Proses Evakuasi Terkendala Medan Ekstrem
-
Profil Rahayu Saraswati: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Karier Mentereng Berawal dari Aktris
-
Berani Mundur Tanpa Diperintah Partai, Sikap Keponakan Prabowo 'Tampar' Anggota DPR Bermasalah