Suara.com - Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan, angkat bicara terkait Komisaris Jenderal Idham Azis diangkat menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian.
Banyak pihak yang mendesak Idham Azis mampu menyelesaikan pengusutan kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel, setelah menjadi Kapolri.
Namun, Novel sendiri tetap pesimistis kasus teror terhadapnya bisa terselesaikan setelah Idham Azis menjadi Kapolri.
Pesimistis Novel tersebut beralasan, lantaran Idham yang sebelumnya adalah Kabareskrim Polri sudah ditugaskan mengungkap kasus tersebut tetap tak mampu menyelesaikannya.
"Ya, berapa lama jadi Kabareskrim beliau diam saja. Beliau bukannya enggak tahu. Tentunya, dari saya mengatakan sedikit agak pesimis," kata Novel seusai mengisi diskusi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).
Menurut Novel, Idham ketika menjabat sebagai Kabareskrim, ditugaskan atas perintah Presiden Jokowi sebagai kepala tim teknis pengungkapan kasus dirinya.
Tim teknis itu diberi mandat untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras Novel dalam waktu tiga bulan, sejak Agustus 2019 hingga Oktober 2019.
Meski pesimistis, Novel tetap berharap Kapolri Idham Azis bisa mengungkap pelaku penyerangan terhadap dirinya dan seluruh pegawai KPK.
"Ini bukan saja soal teror terhadap saya. Bayangkan, semua serangan kepada orang KPK enggak ada yang terungkap. Sampai yang ada CCTV-nya yang buktinya jelas nggak terungkap, terus mau yang mana lagi," kata Novel
Baca Juga: Ditanya soal Kasus Novel Baswedan, Begini Jawaban Kadiv Humas Polri
Untuk diketahui, Idham Aziz resmi menjadi Kapolri setelah disahkan di DPR RI, Kamis (31/10) sore. Idham menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional