Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membentuk tim Ad Hoc untuk menginvestigasi anggaran Pemprov DKI yang bermasalah.
Rencana itu lalu mendapat kritikan dari Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany. Ia menilai, itu langkah yang tidak efisien.
Tsamara berpendapat, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), yang dibuat oleh Anies, sudah cukup memiliki banyak anggota, sehingga tidak perlu membentuk tim lainnya lagi.
"Pak Gub ini inefisien dalam bekerja. Sudah punya TGUPP begitu banyak yang seharusnya cukup untuk menyisir & mengawasi anggaran, masih membentuk tim lagi," komentar Tsamara yang diunggah ke Twitter pada Sabtu (2/11/2019).
Cuitan Tsamara ini telah mendapatkan lebih dari seribu likes dan 300 retweet hingga Minggu (3/11/2019) pagi.
Sementara itu, pembentukan TGUPP sendiri telah mendapatkan sejumlah kritik dari para politisi DPRD DKI Jakarta.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa pembentukan tim Ad Hoc ini sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
Ia mengatakan, tim tersebut bakal memeriksa seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI. Jika nantinya ditemukan kelalaian yang disengaja, maka pihak yang dinyatakan bersalah akan diberikan sanksi.
"Mereka semua (SKPD) akan diperiksa, kalau didapatkan ada salah maka akan disanksi sesuai dengan yang dilanggar itu manusianya," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Sebut Radikalisme Sebagai Manipulator Agama, Ini Kata Wamenag
Pembentukan tim tersebut juga mengacu pada Keputusan Gubernur (Kepgub) nomor 128 tahun 2019 tentang pembentukan tim pemeriksa Ad Hoc atas dugaan pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil.
"Dan itu timnya diketuai oleh pak Sekda (Saefullah), sekretarisnya asisten pemerintah, anggotanya inspektorat, BKD, dan biro hukum," tutur Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah