Suara.com - Seorang pedagang sayur keliling, Sakinah menceritakan kronologi detik-detik saat dirinya menjadi korban teror siraman air kimia atau air keras di Jakarta Barat. Perempuan 56 tahun itu adalah korban kedua yang terkena siraman oleh pelaku misterius.
Kepada Suara.com, Sakinah bercerita, insiden itu terjadi pada Jumat (8/11/2019). Saat itu ia berangkat dari rumahnya di Gang Haji Taat No 15 S RT 011/ RW006, Meruya Utara, Jakarta Barat dengan perasaan biasa seperti hari-hari sebelumnya.
"Saya berangkat itu sekitar jam setengah 5 sore, karena kalau siang panas, gak kuat. Kalau pagi biasa buka lapak sayur di komplek depan sini deket kelurahan, kalau sore saya keliling ke kampung-kampung," kata Sakinah di rumahnya, Selasa (12/11/2019).
Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, Sakinah tak menyangka ada seseorang yang menyiramkan air ke kepala bagian kanannya di Jalan Aries Utama, Meruya Utara, Jakarta Barat.
"Saya itu jalan dorong gerobak ini namanya tukang sayur, saya jalan pelan-pelan, langsung disiram air, saya kira air dari atas, aku lihat ke atas enggak lihat, ke samping. Karena orang enggak hujan kok ada air, kurang lebih jam 7 malem, lagi mau pulang ke rumah dari keliling, kejadiannya di sini di depan sini, dekat pos kompleks itu, di dalam kompleks," jelasnya.
Mulanya, Sakinah tak tahu jenis cairan apa yang mendarat di bagian kepalanya itu. Tak lama berselang, leher kanan belakang dan kepala bagian kanannya lecet seperti luka bakar.
"Saya kan lihat atas terus saya nanya mbak Yat, ini aku disiram air orang kok lama-lama panas, langsung saya dibawa ke dokter Yuli dekat sini," katanya.
Saat ditanya mengenai ciri-ciri pelaku, Sakinah mengaku tidak terlalu mengamati karena dirinya sudah merasa kesakitan.
"Disiram orang naik motor, bajunya kayaknya merah, sendirian pelakunya, cowok sepertinya, itu saja, lengkapnya enggak tahu soalnya saya lihat ke atas," kata Sakinah.
Baca Juga: Setelah 2 Siswi SMP, Tukang Sayur Disiram Air Keras Sepulang Dagang
Akibatnya insiden penyiraman air keras itu, pedagang sayur yang sudah berkeliling Meruya selama 25 tahun itu harus dilarikan ke rumah sakit. Setelah dirawat itulah, Sakinah baru mengetahui ternyata air tersebut adalah air kimia.
"Kata dokter ini katanya kayaknya ada air kimia, sama dokternya dikasih pembersih obat. Polisi udah ke sini habis ke klinik langsung dibawa ke rumah sakit Kembangan langsung cuma visum," imbuh Sakinah.
Diketahui, Sakinah menjadi korban kedua teror penyiraman air keras. Kejadian sama sama juga menimpa dua siswi SMP di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Selasa (5/11/2019).
Berita Terkait
-
Setelah 2 Siswi SMP, Tukang Sayur Disiram Air Keras Sepulang Dagang
-
Dicecar Polisi 20 Pertanyaan, Dewi Tanjung: Saya Gak Kenal Pak Novel
-
Tuduh Novel Rekayasa Kasus, Dewi Tanjung Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Dewi Tanjung Laporkan Novel Baswedan Disebut Hanya Cari Sensasi
-
Novel Baswedan: Saya Khawatir Dewi Tanjung Cuma Ngerjain Polisi
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi