Suara.com - Menteri Agama Fachrul Razi tak bersependapat dengan pengamat yang mengatakan, pelaku teror bom bunuh diri Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11), yakni Rabbial Muslim Nasution, marah karena wacana pelarangaan penggunaan celana cingkrang dan cadar.
"Ya enggaklah. Kamu… saya kemarin ke UI, bagus sekali itu. Sudahlah. Kamu jangan ngarang cerita," ujar Fachrul di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Sebelumnya, mantan teroris Khairul Ghazali alias Abu Ahmad Yasin menduga ada banyak faktor yang memotivasi Rabbial Muslim Nasution melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.
Khairul yang sempat divonis enam tahun atas tindak pidana perampokan Bank CIMB Niaga pada Agustus 2010 silam itu menyebut, aksi teror pemuda berusia 24 tahun itu geram akibat pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi soal wacana larangan PNS menggunakan celana cingkrang dan cadar.
"Bom di Polrestabes Medan terkait dengan kemarahan terhadap ucapan Menag tentang cadar dan celana cingkrang sehingga membangkitkan solidaritas di kalangan kelompok teror untuk lakukan Amaliyat Jihad," kata Khairul via pesan singkat kepada Suara.com.
Selain itu, Khairul juga menduga bom ini juga lanjutan teror yang dilakukan oleh teroris JAD, Syahrial alias Abu Rara dan istrinya, Fitri Andriana Binti Sunarto terhadap eks Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten beberapa waktu yang lalu.
"Ini terkait juga dengan rencana pembunuhan terhadap Wiranto yang dilakukan orang Medan," tambahnya.
Bahkan, aksi Rabbial juga diyakini Khairul sebagai bentuk kemarahan atas kematian Khalifah ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.
"Juga terkait dengan kematian Al Baghdadi pemimpin ISIS, jadi balas dendam terhadap yang dianggap musuh terdekat (polisi)," jelasnya.
Baca Juga: Mertua Ungkap Perilaku Pelaku Bom Medan Berubah Dalam 6 Bulan
Meski polisi hingga kini belum mengungkap jaringan yang terikat dengan Rabbial, Khairul menduga ia terlibat dengan jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD).
Bom di Polrestabes Medan infonya anggota JAD yang terkait ISIS. ke depan akan terus terjadi sasaran ke aparat, apalagi kelompok medan termasuk jaringannya besar," kata Khairul.
Berita Terkait
-
Tertular Radikal dari Istri dan 4 Fakta Terbaru Bomber Rabbial Muslim
-
Mertua Ungkap Perilaku Pelaku Bom Medan Berubah Dalam 6 Bulan
-
Imbas Bom Medan Atribut Ojol Mau Dibatasi, Pedagang: Masa Kami yang Kena?
-
10 Teroris Ditangkap Selama 5 Hari Perburuan, Ini Datanya!
-
Mahfud Klaim Pemerintah Telah Identifikasi Jaringan Teroris Bom Medan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi