Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Berkarya membuat komitmen usai melangsungkan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Ada lima butir komitmen hasil dari pertemuan dua petinggi partai tersebut.
Salah satunya yakni keduanya sepakat menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap ulama.
Kesepakatan tersebut berada di poin tiga, tepatnya PKS dan Partai Berkarya berkomitmen untuk menolak segala bentuk persekusi, kriminalisasi dan stigmatisasi terhadap ulama, tokoh agama hingga aktivis.
“Memperjuangkan keadilan bagi seluruh masyarakat dan menolak segala bentuk persekusi, kriminalisasi, serta stigmatisasi terhadap ulama, tokoh agama, dan aktivis,” ujar Sekjen PKS Mustafa Kamal saat membacakan komitmen, Selasa (19/11/2019).
Sementara itu Presiden PKS Sohibul Iman mengungkapkan kesepakatan tersebut dibuat atas dasar kasus yang mereka nilai telah terjadi kriminalisasi terhadap ulama, tokoh agama, dan aktivis dalam pelaksaan Pemilu 2019.
“Yang nomor tiga, silakan Anda baca, bahwa yang kami perjuangkan memberikan rasa keadilan kepada masyarakat, lalu kami highlight kemarin soal ulama dan tokoh agama dan aktivis, ini terjadi saat masa kampanye. Lalu kami highlight komitmen kami bukan hanya itu tapi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Sohibul.
Sohibul kemudian menjawab apakah komitmen tersebut merupakan inisiasi dari PKS yang juga mendorong adanya RUU Perlindungan Ulama.
“Secara khusus karena itu sudah waktu janji kampanye soal RUU perlindungan ulama harus dipahami perlindungan ulama dan tokoh agama dan simbol-simbol agama, bukan hanya agama Islam saja. Tapi masuk agama lain dan simbol-simbol agama lain masuk dalam perjuangan RUU itu. Kami bertekad RUU ini masuk dalam prolegnas,” tutur Sohibul.
Berikut lima butir komitmen yang dibuat antara PKS dan Partai Berkarya:
Baca Juga: Mau Didatangi Tommy Soeharto, PKS: Supaya Saling Memahami
- Berkomitmen untuk membangun demokrasi yang sehat dan bermartabat sesuai amanat reformasi dalam bingkai Pancasila dan UUD NKRI 1945.
- Menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dari ancaman komunisme, separatisme, terorisme, radikalisme dan berbagai ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara, bersama TNI, Polri, masyarakat sipil serta seluruh komponen bangsa.
- Memperjuangkan keadilan bagi seluruh masyarakat dan menolak segala bentuk persekusi, kriminalisasi, serta stigmatisasi terhadap ulama, tokoh agama, dan aktivis.
- Membangun kedaulatan dan kemandirian ekonomi nasional melalui penguatan UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, ekonomi syariah dan mendorong gerakan kewirausahaan nasional khususnya bagi para generasi muda serta bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat dan meringankan beban hidup mereka di antaranya dengan menolak kenaikan iuran BPJS, tarif dasar listrik, harga BBM, dan lain sebagainya.
- Membuka ruang kerjasama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dengan memenangkan kompetisi Pilkada tahun 2020 dengan cara bermartabat dan penuh keberkahan. Menolak segala bentuk politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, politisasi SARA, segala bentuk kecurangan serta pelanggaran baik yang bersifat yuridis maupun etis, serta meminta kepada pemerintah dan aparat untuk menyelenggarakan pilkada yang jujur dan adil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina