Suara.com - Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi kasus dugaan suap distribusi pupuk antara PT Pupuk Indonesia Logistik dengan menggunakan kapal PT Humpuss Transportasi Kimia.
Rahmad menyebut, telah menyampaikan hal yang ia ketahui tentang kasus suap tersebut kepada penyidik KPK.
"Tanya ke penyidik saja, kan tadi sudah saya jelaskan semua," kata Rahmad seusai pemeriksaan di lobi gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).
Dalam sidang tuntutan terdakwa Eks Anggota DPR RI, Bowo Sidik Pangarso , nama Rahmad pernah disebut.
Saat sidang yang dimaksud, Rahmad diduga memperkenalkan Marketing Manager PT HTK Asty Winasti kepada Bowo Sidik, untuk memuluskan kontrak kerja sama antara PT HTK dan PT PILOG.
Asty yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka, meminta Bowo agar PT HTK dapat kembali bekerja sama dalam pengangkutan kapal distribusi pupuk dengan PT Pilog.
Sebabnya, PT HTK pada 2015 diputus kontrak oleh PT Kopindo Cipta Sejahtera. Perusahan yang disebut terakhir merupakan “cucu” PT Petrokimia Gresik.
Ketika dikonfirmasi, Rahmad mengklaim tak ada kaitannya dengan hal tersebut. “Di sidang tipikor sebelumnya kan sudah terang benderang, bahwa saya hanya diikut-ikutkan saja. Karena ada yang mengaitkan lah kira-kira begitu," ujar Rahmad.
Rahmad enggan mengklarifikasi terkait dirinya yang mempertemukan Asty dan Bowo. Namun, dirinya menyerahkan proses penyidikan kepada KPK.
Baca Juga: Eks Anggota DPR Bowo Sidik Dituntut 7 Tahun Penjara
"Saya sudah jelaskan. Yang jelas saya selaku warga negara menginginkan bisa membantu KPK menyelidiki ini.”
Untuk diketahui, Rahmad diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan dengan tersangka Direktur PT Humpuss Transportasi Kimia, Taufik Agustono yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Berita Terkait
-
Kasus Distribusi Pupuk, KPK Periksa Dirut Petrokimia Gresik Rahmat Pribadi
-
Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Internasional IFA
-
Intip Cara Petrokimia Gresik Kejar Proper Emas dari KLHK
-
Petrokimia Gresik Ajak Petani Tekan Penggunaan Pupuk Bersubsidi Berlebihan
-
Eks Anggota DPR Bowo Sidik Dituntut 7 Tahun Penjara
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran