Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membantah surat pidato sambutan yang mengatasnamakan dirinya berisi ajakan kepada guru-guru untuk menyampaikan sejarah pemberontakan dan kejamnya Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada siswa.
Surat pidato sambutan Prabowo itu sempat dibacakan oleh Rektor Universitas Pertahanan Indonesia Letjen TNI Dr Tri Legionosuko dalam acara Bedah Buku PKI Dalang dan Pelaku G30S1965 di Kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat, pada Sabtu (23/11/2019).
Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan kalau Prabowo tidak tahu menahu terkait isi surat sambutan yang dibacakan Legionosuko. Prabowo dikatakan Dahnil pun mengklaim tidak dikonfirmasi lebih dahulu terkait isi surat tersebut.
"Terkait dengan pidato yang disampaikan Rektor Unhan Pak Prabowo tidak tahu menahu terkait dengan isi pidato tersebut. Pak Menteri Pertahanan tidak dikonfirmasi terkait isi pidato tersebut," kata Dahnil lewat keterengan resmi yang diterima Suara.com, Senin (25/11/2019).
Dahnil menyatakan, bahwa Prabowo tidak pernah mengajak kaum muda untuk memiliki rasa dendam terhadap sejarah gelap masa lalu. Prabowo justru selalu mengajak kaum muda untuk lebih fokus memikirkan dan menatap masa depan Indonesia.
"Pak Prabowo mendorong sekolah-sekolah terus diajarkan dengan intensif ideologi bangsa kita yakni Pancasila. Dan semaksimal mungkin untuk mereduksir dendam sejarah, kita harus bergerak maju memikirkan kemajuan bersama," ujarnya.
Kendati demikian, Dahnil mengungkapkan bahwa Prabowo pun memiliki prinsip tegas menolak terhadap paham yang menggangu ideologi bangsa. Sebab, bagi Prabowo, paham apapun yang mengnggu ideologi Pancasila merupakan ancaman bagi negara.
"Ideologi apa pun yang mengancam Pancasila harus dilawan, dan siapa pun yang mengancam Ideologi Pancasila adalah ancaman serius bagi negara," tegasnya.
Baca Juga: Gerindra Klarifikasi Pidato Prabowo Soal PKI yang Dibacakan Rektor Unhan
Berita Terkait
-
Gerindra Klarifikasi Pidato Prabowo Soal PKI yang Dibacakan Rektor Unhan
-
Panitia Belum Undang Prabowo ke Reuni 212, karena Jadi Menteri Jokowi?
-
Survei IPO: Prabowo Paling Cocok Jadi Menhan, Tito Tak Cocok Jadi Mendagri
-
Ryamizard Minta Prabowo Tak Impor Senjata
-
Prabowo ke Guru: Ajarkan Kekejaman PKI yang Benar ke Para Siswa
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik