Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa ancaman komunis masih nyata di Indonesia. Hal tersebut dituliskannya dalam sebuah surat yang dibacakan oleh Rektor Universitas Pertahanan Indonesia Letjen TNI Dr Tri Legionosuko dalam acara Bedah Buku PKI Dalang dan Pelaku G30S1965 di kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat.
Meski demikian, surat pernyataan Prabowo itu dibantah oleh Partai Gerindra. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bahwa memang Prabowo mendapatkan undangan untuk menghadiri acara tersebut, namun dirinya tidak hadir dan sambutannya dibacakan oleh Tri. Namun Dasco menyangkal apabila surat yang dibacakan oleh Tri itu resmi dari Prabowo.
"Saya klarifikasi sebagai Waketum DPP Gerindra bahwa pada saat acara, Prabowo sebagai Menhan tidak hadir, tapi yang bacakan pidato adalah rektor Unhan yang mengatasnamakan Menhan," kata Dasco kepada wartawan, Minggu (24/11/2019).
Pihak Partai Gerindra sempat memeriksa apakah naskah yang dibacakan oleh Tri tersebut merupakan asli diberikan dari Prabowo. Hasilnya, Dasco membantah kalau surat itu ditulis oleh Prabowo.
"Setelah kita cek, naskah tersebut tidak ada konfirmasi atau tidak ada persetujuan, dan tidak ada kewenangan mengatasnamakan Menhan," ujarnya.
Dengan demikian, Dasco mewakili Partai Gerindra menyimpulkan bahwa apa yang disampaikan oleh Tri tersebut merupakan naskah pribadi, bukan surat yang ditulis Prabowo.
"Karena itu, isi pidato ini kami anggap sebagai pribadi daripada Rektor Unhan," tandasnya.
Dalam pidatonya, Tri menjelaskan bahwa Prabowo ingin ingin para guru di sekolah-sekolah mengajar soal kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada siswanya. Menurutnya sampai saat ini, PKI masih berusaha untuk mengancam ideologi Indonesia.
"Saya juga berharap kepada para guru sejarah di sekolah-sekolah, dapat menyampaikan sejarah pemberontakan dan kekejaman PKI yang benar kepada para siswa-siswinya," ujar Legionosuko membacakan surat sambutan Prabowo, Sabtu (23/11/2019).
Baca Juga: Panitia Belum Undang Prabowo ke Reuni 212, karena Jadi Menteri Jokowi?
Ia mengatakan PKI telah beberapa kali mencoba merobohkan Pemerintah RI yang sah. Menurutnya salah satu kejadiannya adalah Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965 yang berujung pada tewasnya tujuh Perwira Tinggi Militer dan korban lainnya.
Tag
Berita Terkait
-
Panitia Belum Undang Prabowo ke Reuni 212, karena Jadi Menteri Jokowi?
-
Tolak Ahok Pimpin BUMN, Fadli Zon: Hebat Apa Ahok di Pertamina?
-
Survei IPO: Prabowo Paling Cocok Jadi Menhan, Tito Tak Cocok Jadi Mendagri
-
Ryamizard Minta Prabowo Tak Impor Senjata
-
Prabowo ke Guru: Ajarkan Kekejaman PKI yang Benar ke Para Siswa
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam