Suara.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) pada Kabinet Indonesia Kerja, Mohamad Nasir diangkat menjadi staf khusus untuk membantu Wakil Presiden Maruf Amin selama lima tahun ke depan.
Nasir akan menjadi stafsus di bagian reformasi dan birokrasi.
Nasir mengatakan bahwa ia telah mendapatkan tugas yang berkaitan dengan jabatannya tersebut. Namun Nasir tidak menjelaskan secara rinci terkait tugas perdana yang diberikan Maruf.
"Sudah semua, sesuai penugasan. Saya ditugaskan di bagian reformasi dan birokrasi," kata Nasir di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Senin (25/11/2019).
Nasir menceritakan, penunjukan tersebut baru dikabarkan sekitar tiga hari yang lalu. Ia mengungkapkan, sudah mengenal baik akan sosok Maruf pasalnya dirinya sempat menjadi bagian dari PBNU.
"Saat itu saya menjabat di NU sebagai lembaga tinggi NU, di bawah beliau menjadi Rais Aam pada saat itu," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Maruf Amin mengangkat staf khusus yang akan membantunya menjalankan tugas untuk periode 2019-2024. Staf khusus Maruf ada yang berasal dari mantan menteri hingga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Juru bicara dan juga Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi membeberkan satu per satu orang-orang yang diangkat stafsus tersebut.
Stafsus yang pertama ialah Mohamad Nasir. Dia dipercaya untuk menjadi stafsus bidang reformasi dan birokrasi.
Baca Juga: Jokowi Rekrut Milenial, Wapres Maruf Angkat Stafsus dari Generasi Kolonial
"Beliau akan memfeeding masukan-masukan kepada wapres terkait isu strategis yang terkait dengan pendidikan," kata Masduki di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Senin (25/11/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional