Suara.com - Seorang penyandang disabilitas tuna netra bernama Fazlur Rahman terperosok ke celah peron kereta api. Menanggapi hal tersebut, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta maaf kepada Fazrul.
Kejadian ini berawal saat Fazrul yang berada di stasiun Cikini pada Minggu (17/11/2019) hendak menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) menuju stasiun Klender. Saat itu, Ketua Pengkaderan PP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini juga tengah didampingi petugas.
Petugas disebutnya hanya mengantar sampai sebelum kereta datang. Setelah itu, Fazrul yang menggunakan tongkat sebagai alat bantu terjatuh ke celah peron.
"Petugas mendampingi saya, bahkan meminta saya naik dan meninggalkan saya. Dan setelah itu saya terperosok," ujar Fazrul dalam keterangan tertulis, Rabu (27/11/2019).
Sebagian badannya sampai pinggang terperosok di antara kereta dan lantai peron. Setelah itu petugas mengangkat Fazrul dan membawanya masuk ke dalam kereta.
Pada saat ini, Fazrul merasa kecewa dengan petugas itu. Pasalnya petugas itu tidak memeriksa kondisi Fazrul dan langsung meninggalkannya setelah dibawa ke dalam gerbong.
"Petugas mengangkat kondisi miris itu dan mendorong saya masuk kereta yang padat. Setelah itu meninggalkan," katanya.
Menanggapi hal itu, VP Corporate Communications KCI Anne Purba mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Fazrul pada Senin (23/11/2019). Saat itu, disampaikan permintaan maaf dari PT KCI.
"Kami follow up, bahkan kami sudah meminta langsung keterangan baik via telpon dan kami langsung meminta waktu Pak Fazrul buat ketemuan. Senin kemarin kami bertemu dengan pak Fazrul," kata Anne saat dihubungi.
Baca Juga: Terburu-buru, Penumpang KRL Ini Berhasil Masuk Tapi Tasnya Terjepit di Luar
Mengenai petugas di lokasi kejadian, Anne menyebut pihaknya akan mengevaluasi kembali. Namun ia menyatakan akan memberikan sanksi atau hukuman.
"Kami akan konfirmasi kembali. Evaluasi pasti ada. Rewards dan punishment pasti ada dengan proses evaluasi dan konfirmasi ke lapangan," katanya.
Selain itu Anne mengaku nantinya akan menggelar apel untuk mengingatkan petugas soal Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menangani disabilitas. Ia berharap ke depannya kejadian ini tak terulang lagi.
"Sesuai masukan beliau agar petugas kembali refreshing tentang SOP pelayanan disabilitas Senin besok akan kami lakukan apel khusus mengingatkan kembali pelayanan teman-teman kaum disabilitas," katanya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?