Suara.com - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta turut menanggapi masuknya Ibu Kota Indonesia sebagai salah satu kota yang tidak aman di dunia. Bahkan, fraksi tersebut menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap sebagai biang penyebabnya.
Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono menilai Anies selaku pimpinan dari para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI tidak fokus dalam mengerjakan program prioritas. Karena itu, muncul berbagai masalah yang membuat Jakarta jadi dinilai tidak aman.
"Semua itu kan ada komandannya. Komandan SKPD itu gubernur. Skala prioritas yang kita kerjakan belum fokus," ujar Gembong saat dihubungi pada Rabu (4/12/2019).
Ia mencontohkan salah satu program dalam mengurangi kriminalitas adalah dengan membuka lapangan pekerjaan. Namun Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di Jakarta disebutnya masih belum bisa sejahtera.
"Bagaimana meningkatkan kualitas perekonomian warga masyarakat, lapangan kerja. Fokus kita terhadap UMKM belum muncul," jelasnya.
Ia menyebut program yang sempat digadang-gadang Anies saat kampanye, Oke Oce tidak bisa menjadi solusi. Karena itu ia meminta Anies segera mencari jalan keluar lain.
"Ternyata Oke Oce tidak menjawab permasalahan itu. Sekarang kan mesti putar haluan agar menciptakan lapangan kerja itu yang notabene itu sumber masalah kriminalitas," tuturnya.
Ia juga meyakini masalah ini merupakan tanggung jawab para pejabat DKI termasuk DPRD. Gembong mengaku juga akan turut andil mendorong kebijakan agar Jakarta menjadi aman.
"Itu PR kita, bagaimana menjadikan polusi udara kita baik, cara menuntaskannya bagaimana menjadikan transportasi massal kita baik, kan gitu. Kriminalitas tinggi, bagaimana kita menciptakan lapangan kerja."
Baca Juga: Jakarta Masuk Daftar Kota Paling Tidak Aman di Dunia, Banyak Kejahatan
Sebelumnya, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta masuk dalam daftar kota paling tidak aman di dunia. Lantaran, Jakarta dinilai masih banyak kriminalitas.
Namun keamanan Jakarta masih lebih baik dibanding Kuala Lumpur, Petaling Jaya dan Johor Bahru. Ketiga kota itu ada di Malaysia. Jakarta lebih aman dari dari sisi tingkat kriminalitas dan perasaan aman warganya.
Indeks yang dikeluarkan oleh Numbeo, sebuah data base yang mendapatkan data dari pengguna langsung membuat peringkat kota-kota di dunia berdasarkan statistik mengenai tingkat kejahatan, layanan kesehatan, polusi biaya hidup, dan indikator sosial lainnya.
Dalam peringkat soal kriminalitas, Jakarta berada di peringkat ke-92 dengan indeks kriminalitas 54.26, sementara kota Indonesia lainnya Bali berada di peringkat 133 dengan indeks kriminalitas 47.66.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana