Suara.com - Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyebut KPK telah menelisik soal adanya aliran dana yang cukup besar kepada sejumlah pejabat di PT Garuda Indonesia.
Dugaan aliran dana itu terkait suap pengadaan pesawat dan 50 mesin pesawat Airbus A330-300 dan TPPU yang telah menjerat eks Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar sebagai tersangka.
Dari hasil pengembangan kasus ini, KPK menemukan aliran dana itu yang mencapai Rp 100 miliar.
"Kalau nanti ada fakta baru yang berkembang, maka kami cermati lebih lanjut," kata Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2019) sore.
Menurutnya, aliran dana mencurigakan ke sejumlah rekening itu mengalir ke beberapa negara di luar Indonesia. Febri menyampaikan, hasil peneluruan soal aliran dana itu baru akan dibongkar KPK di persidangan.
"Ada penggunaan rekening-rekening dengan nama yang lain di beberapa negara dan ada kontrak yang sangat besar yang ditandatangani oleh pihak Indonesia. Itu harus uraikan (di persidangan)," katanya.
Diketahui, selain Emirsyah, KPK juga telah menetapkan Soetikno Soedarjo, pemilik PT Mugi Rekso Abadi (MRA) sebagai tersangka dalam kasus yang sama. Keduanya kemudian kembali ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada 7 Agustus 2019 hasil pengembangan dari kasus suap sebelumnya.
Kedua pun segera disidangkan setelah berkas penyidikan kasus tersebut telah dinyatakan lengkap.
Selama menangani kasus ini, KPK telah memeriksa sebanyak 80 saksi. Kasus ini yang ditangani ini memakan waktu selama 2 tahun lebih terhitung sejak penerbitan surat perintah penyidikan (sprindik) pada 16 Januari 2017.
Baca Juga: KPK Tunggu Instruksi Tangani Dugaan Korupsi Penyelundupan Harley di Garuda
Selama proses penyidikan tersebut, tim penyidik mengidentifikasikan kontrak bernilai miliaran dolar AS yang ditandatangani oleh Garuda Indonesia, yakni kontrak pembelian mesin dan perawatan mesin (Total Care Program) Trent seri 700 dengan perusahaan Rolls Royce.
Berikutnya kontrak pembelian pesawat Airbus A330 dan Airbus A320 dengan perusahaan Airbus S.A.S, kontrak pembelian pesawat ATR 72-600 dengan perusahaan Avions de Transport Regional (ATR), dan kontrak pembelian pesawat Bombardier CRJ 1000 dengan perusahaan Bombardier Aerospace Commercial Aircraft.
Dalam kasus ini, KPK juga telah menetapkan tersangka terhadap Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2007-2012 Hadinoto Soedigno (HDS).
Dalam penyidikan kasus itu, KPK telah mengidentifikasi total suap yang mengalir kepada para tersangka maupun sejumlah pihak mencapai sekitar Rp100 miliar.
Berita Terkait
-
Berkas Rampung, Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar Segera Diadili
-
Kasus Suap Garuda, Politikus PAN Chandra Tirta dan Istri Diperiksa KPK
-
KPK Perpanjang Masa Penahanan Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar
-
KPK Periksa 7 Saksi Kasus Suap Mantan Dirut Garuda Emirsyah Satar
-
Hasil Pengembangan Kasus Suap Garuda, KPK Periksa 2 Tersangka Kasus TPPU
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak