Suara.com - Polemik muncul saat DPRD DKI mempertanyakan anggaran Rp 2,6 miliar untuk pembelian tenda. Pasalnya, anak buah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Dinas Sosial tak bisa memberikan penjelasan yang jelas soal anggaran tenda untuk pengungsi.
Hal ini terungkap saat rapat pembahasan anggaran Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2020 di Komisi E. Awalnya, pengajuan itu berasal dari Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta.
Anggaran Rp 2,6 miliar itu untuk membeli 100 unit tenda. Setiap tendanya berharga Rp 26 juta.
Komisi E menilai ada kejanggalan dalam anggaran ini. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Tarmijo Damanik diminta penjelasannya soal pengadaan ini.
Anggota Komisi E DPRD DKI Basri Baco mengatakan terdapat kenaikan yang drastis dalam pembelian satu unit tenda ukuran 5 x 10 meter ini dibandingkan tahun lalu. Menurutnya tahun sebelumnya satu unit tenda ukuran 6 x 14 meter hanya seharga 16 juta.
Karena itu, Basri mencecar Damanik soal spesifikasi tenda itu. Namun Damanin malah memberikan jawaban yang dinilainya tak jelas.
“Spesifikasi, spesifikasi tenda. Dari tadi muter - muter terus,” ujar Basri di ruang rapat, Senin (9/12/2019).
Akhirnya Damanik memberikan penjelasan soal spesifikasi tenda yang kerangkanya terbuat dari pipa. Kendati demikian, Basri menilai kualitasnya masih lebih buruk dari tahun lalu yang kerangkanya berbahan stainless steel.
“Tadi dijelaskan kerangka tenda tahun lalu dari stainless kok sekarang malah hanya pipa biasa? Ini lagi nih jenis terpalnya bikin panas pengungsi,” kata Basri.
Baca Juga: Anies Terima Kasih ke Jokowi: Untungnya Presiden Pernah Jadi Gubernur
Karena penjelasan Damanik dinilai tak memuaskan, komisi E memutuskan untuk memangkas anggaran. DPRD menyetujui pengadaan 30 unit tenda dengan harga tiap unitnya adalah Rp 16 juta.
“Kami setuju dengan harga Rp 16 juta per unit untuk membeli 30 unit. Nanti di APBDP kalau sudah jelas ajukan lagi,” kata ketua Komisi E Iman Satria.
Berita Terkait
-
Kritik Program saat Rapat, Fraksi PDIP Beri Pantun Sindiran ke Anies
-
Program Unggulan Anies Dikerjakan BUMD, PDIP: Ada Penyelundupan Kebijakan
-
Penetapan RAPBD Telat, Pemprov DKI Belum Tentu Disanksi Tak Gajian
-
Telat Serahkan RAPBD, Kemendagri Ultimatum Anies Lewat Surat
-
Diserahkan ke DPRD, Pemprov DKI Akhirnya Unggah RAPBD 2020 ke Internet
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
-
KPK Berencana Terbitkan Sprindik Umum dalam Kasus Korupsi PMT untuk Hindari Praperadilan
-
Sentra Fauna Lenteng Agung Pengganti Barito, Bakal Beroperasi Awal Oktober
-
Feri Amsari: Pemuda Andalkan Bapak, Paman hingga MK, Tak Akan Bertahan Lama!
-
Ribuan Siswa Jadi Korban Keracunan MBG, Pakar Hukum Sebut Negara "Punya Niat Jahat"?
-
Ahok Disinggung oleh Tersangka Korupsi LNG, KPK Buka Suara
-
Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Bikin Macet Parah, Pramono Kini Minta Pengerjaannya saat Libur
-
Minta Pramudi Wanita Tak Bawa Bus Transjakarta Ukuran Besar, Bebizie: Gampang Panik
-
6 Fakta Polwan Bunuh Suami: Dugaan Tekanan Mental, Hingga Konflik Rumah Tangga
-
Kritik 'Tot-Tot Wuk-Wuk' Menggema, Legislator Minta Polisi Tegas