Suara.com - Wakil Ketua KPK terpilih periode 2019-2023, Lili Pantauli Siregar ingin, nantinya peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tak lagi diperingati tiap tahun. Sebab, menurutnya, beberapa negara sudah tak lagi memperingati Harkordia karena tren tindak pidana korupsi di masing-masing negara itu menurun.
"Intinya sih apakah boleh tiga tahun ke depan. Jadi, tidak tiap tahun diperingati karena ada beberapa negara yang sudah ini kan (menurunnya korupsi) tidak memperingatinya kan," kata Lili usai menghadiri Hakordia tahun 2019, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Menurut Lili, ke depannya tindak pidana korupsi dapat terus diminimalisir. Apalagi, kata Lili, peran semua lapisan bangsa perlu dilibatkan karena KPK tak bisa melakukan pemberantasan korupsi sendiran.
"Mudah-mudahan korupsi akan diminimalisir ya, tapi itu pasti ada banyak elemen bangsa tidak bisa dengan KPK saja," ujar Lili.
Mantan Wakil Ketua LPSK menyebut berencana akan membentuk program berbeda. Adapun salah satunya peringatan Hakordia dilakukan dengan langsung menyampaikan kepada masyarakat dengan langsung turun ke lapangan.
"Paling tidak program kita coba lakukan, lalu bolehkah jadinya tiga tahun sekali ya (peringatan Hakordia). Tadi kami juga sudah diskusi juga ada pak Alex juga. Jadi mungkin kita langsung kampanyekan dilapangan," ujar Lili.
"Jadi tidak perlu digedung berbicara apa gitu yaa. Apa bentuk lain dengan cara konkrit deh. kalau bisa tidak tahun depan. Jadi dua atau tiga tahun lagi deh."
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Bakal Bertemu Pimpinan KPK, Ini yang Akan Dibahas
-
Sebut Pejabat Korupsi Bukan karena Gaji, Menkeu Sri: Itu karena Tamak!
-
Puan: Banyak Koruptor Dipenjara Bukan Berarti Gerakan Anti Korupsi Berhasil
-
Anak SMK Tanya ke Jokowi: Mengapa Gak Berani Hukum Mati Koruptor?
-
Wapres Maruf: Jokowi Kasih Arahan Pemberantasan Korupsi Jadi Prioritas
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Jaket Ojol Jadi Kedok, Dua Sekawan Gasak AC Mal Tambora karena Himpitan Ekonomi, Endingnya Penjara!
-
DPR Kritik KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres: Itu Bukan Rahasia Negara!
-
Polda Bali Resmi 14 Orang karena Dicap Perusuh Demo Agustus, 4 di Antaranya Masih Anak-anak
-
Gondol Motor Mertua hingga Perhiasan, Mantan Menantu Jadi Maling di Bekasi
-
Daftar 16 Dokumen Kunci Capres-Cawapres yang Dirahasiakan KPU, dari Ijazah hingga LHKPN
-
Khawatir Gejolak Sosial, Komisi II DPR Minta Mendagri Setop Efisiensi Transfer Dana ke Daerah
-
6 Fakta Kunci Kasus Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit yang Seret Anak Jusuf Hamka
-
Rp 200 Triliun Anggaran Negara Disalurkan ke Kredit, Ekonom: Itu Ilegal
-
Dapat Gaji UMP Selama 6 Bulan, Bagaimana Mekanisme Program Magang 20.000 Fresh Graduate?
-
AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua