Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan satu unit bus anti korupsi. Kendaraan ini nantinya akan membawa pengajaran anti korupsi ke setiap sekolah di Jakarta.
Program ini merupakan kerja sama antara Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, KPK DKI Jakarta dan Transjakarta bersama KPK Republik Indonesia. Selain itu Pemprov juga mengukuhkan 160 duta anti korupsi yang terdiri dari 80 siswa dan 80 orang guru.
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Giri Suprapdiono mengatakan duta anti korupsi itu akan berkeliling menaiki bus anti korupsi. Mereka disebutnya akan memberikan pendidikan anti korupsi sejak dini.
Tujuan awal bus ini adalah SMPN 39 Jakarta. Nantinya para duta yang sudah dibekali oleh KPK RI dan DKI akan memberikan pengajaran. menyebarkan semangat kejujuran, tanggung jawab, disiplin, berani dan adil.
Para guru nantinya juga akan mendapatkan pelatihan berseritifikasi penyuluh anti korupsi.
Giri Suprapdiono menjelaskan Bus Anti Korupsi dilengkapi dengan materi kampanye anti korupsi dalam bentuk buku-buku, video, vlog, film, musik, dan permainan bertema anti korupsi atas bantuan KPK RI.
"1104 sekolah dasar, 1095 SMP, 2652 SMA yang akan memiliki pendidikan anti korupsi. Jadi konsekuensinya 4.000 lebih sekolah akan menerapkan pendidikan anti korupsi," ujar Giri Suprapdiono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2019).
Program ini dinilai merupakan tindaklanjut dari Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi. Giri Suprapdiono menyatakan mengajarkan semangat anti korupsi kepada para siswa merupakan investasi jangka panjang.
"4.000 lebih sekolah akan menerapkan pendidikan anti korupsi karena ini investasi maka anak-anak ini akan mempunyai nilai pilihan, jadi orang tidak korupsi karena tidak ingin karena nilai korupsi tidak sesuai nilai mereka," jelasnya.
Baca Juga: Videonya Bareng SPG di Event Otomotif Viral, Gofar Hilman: Mencoba Ramah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan untuk menumbuhkan semangat anti korupsi, maka ekosistemnya harus mendukung. Menurutnya sekolah merupakan tempat yang tepat untuk dijadikan lingkungan yang mendorong pendidikan anti korupsi.
"Sekolah harus siap menjadi zona berintegritas dan anti korupsi karena akan membentuk pengalaman bagi putra putri kita dan akan membentuk budaya berintegritas melalui proses pembiasaan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi