Suara.com - Aksi protes menentan undang-undang kewarganegaraan baru di India memasuki hari keempat. Aksi tersebut makin meluas dan berakhir ricuh, sedikitnya 10 bus dan enam stasiun kereta api dibakar dan dirusak massa pada Sabtu (14/12/2019).
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan undang-undang baru itu akan menyelamatkan kelompok-kelompok minoritas agama seperti Hindu dan Kristen dari persekusi di Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan --yang bertetangga dengan India-- dengan menawarkan mereka jalan untuk memperoleh kewarganegaraan India.
Tetapi para pengeritik mengatakan undang-undang tersebut, yang tidak membuat ketentuan sama bagi kaum Muslim, melemahkan fondasi sekuler India.
Pemberlakuan UU itu telah menyulut protes-protes di seantero India, tetapi bagian timur negara itu, tempat gerakan-gerakan menentang imigran Bangladesh telah berkecamuk selama beberapa dekade, termasuk di antara yang paling buruk.
Pada Sabtu, para pemerotes membakar sedikitnya 15 bus di jalan bebas hambatan di negara bagian Bengal Barat, sekitar 20 km dari Kalkuta, ibu kota negara bagian itu, kata sejumlah perwara polisi. Akibat peristiwa itu lalulintas, kemacetan terjadi selama beberapa jam.
Sejumlah stasiun kereta di negara bagian itu dirusak dan dibakar. Akibatnya banyak kereta yang menempuh jarak jauh membatalkan keberangkatan, kata Sanjoy Gosh, juru bicara Jalur Kereta Api Tenggara, kepada Reuters, dan menambahkan sulit untuk mengatakan kapan layanan kembali normal.
Di negara bagian Uttar Pradesh, yang terpadat penduduknya di India, mahasiswa di Aligarh Muslim University (AMU), institusi terkenal yang didirikan tahun 1920, memperotes UU kewarganegaraan itu dan memobilisais kaum Muslim untuk ikut berunjuk rasa pada Ahad.
"Dengan disahkannya RUU itu komunitas Muslim takut dan sekarang sudah disahkan menjadi UU yang bersifat diskrimatif," kata Sharjeel Usmani, mahasiswa S1 AMU. "Kami akan memperotes UU agar ditarik."
Aksi-aksi serupa juga terjadi beberapa kota Uttar Pradesh, termasuk Kota Suci Hindu Prayagraj, yang sebelumnya bernama Allahhabad. Gerakan nasional Hindu di negara bagian itu mengubahnya tahun 2018.
Baca Juga: Dianggap Anti-Muslim, UU Kewarganegaraan Baru di India Menuai Protes Besar
Di jantung New Delhi, Ibu Kota India, ratusan mahasiswa berkumpul di dalam dan luar pintu gerbang Jamia Milia University. Mereka berpidato dan mengadakan protes-protes damai terhadap UU kewarganegaraan tersebut di bawah penjagaan ketat polisi.
Polisi pada Jumat menembakkan gas air mata dan menggunakan alat pemukul untuk membubarkan sejumlah mahasiswa yang berdemonstrasi di Jamia. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Dianggap Anti-Muslim, UU Kewarganegaraan Baru di India Menuai Protes Besar
-
Sebut Perkosaan Tanpa Kekerasan Harusnya Legal, Sineas Film Dikecam
-
Miris, Perempuan Korban Pemerkosaan Tewas Dibakar Saat akan Jalani Sidang
-
Polisi Tembak Mati 4 Pemerkosa Dokter Hewan di India
-
Gadis Korban Perkosaan Dibakar Hidup-hidup saat Menuju Persidangan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka