Suara.com - Publik India dibuat murka atas komentar yang dituliskan oleh seorang sineas film bernama Daniel Shravan di media sosial. Pria itu mengatakan tindakan perkosaan tanpa kekerasan layak untuk disahkan.
Mulanya, Shravan menuliskan serangkaian komentar di Facebook terkait penemuan jenazah Dokter Hewan Priyanka Reddy (27), yang ditemukan hangus terbakar setelah diperkosa oleh banyak orang.
Salah satu pernyataan Daniel paling memicu kemarahan kaum wanita yakni kasus perkosaan bukanlah hal serius, hanya pembunuh tidak bisa dimaafkan.
Ia lalu menambahkan, "Pemerintah harus melegalkan perkosaan tanpa kekerasan untuk melindungi kaum wanita".
Pendapat Shravan itu dinilai makin tak masuk akal, lantaran dirinya juga menyebut wanita semestinya membawa kondom untuk bekerja sama dengan pemerkosa.
"Jika para wanita akan diperkosa, serahkan kondom kepada pemerkosa lalu bekerja sama dengannya untuk memenuhi hasrat seksual. Dengan begitu, dia (pemerkosa) tidak akan menyakiti kalian," ucapnya, seperti yang disadur dari laman Dailymail, Senin (9/12/2019).
Menurut Shavran, tindakan perkosaan di negara India sulit untuk dikendalikan meski pemerintah telah menerapkan aturan ketat untuk keselamatan wanita.
"Sebuah bentuk kebodohan ketika pemerintah membunuh Veerappan untuk mengendalikan penyelundupan, membunuh Osama bin Laden untuk mengendalikan terorisme. Dengan cara yang sama, aturan tentang tindak perkosaan tidak bisa mengendalikan perkosaan," imbuhnya.
Maka dari itu, sebaliknya ia menyarankan pemerintah untuk menekan angka kematian, dengan menghindari tindakan pembunuhan akibat perkosaan. Sebab baginya ketika hasrat pria terpenuhi dia tidak akan membunuh wanita.
Baca Juga: Duduk di Depan Jokowi dan Ma'ruf, Ahok Ngaku Hanya Senyum-senyum di Istana
Tak ayal, komentar Shavran memancing amarah warganet. Mereka berbondong-bondong melabeli komentar tersebut sebagai hal yang menjijikkan.
Bahkan tak sedikit dari warganet yang menuduh Shavran sakit mental karena dinilai menyudutkan kaum wanita.
"Sakit mental seperti apa yang dimilikinya? Sungguh menjinjikkan dan mengganggu, saya lelah dengan penindasan kepada wanita," kata seorang warganet.
Seorang warganet pun menaruh benci kepada kepada Shavran dan berjanji tidak akan menonton film buatannya.
"Jika dia pembuat film, saya berjanji tidak akan pernah menonton filmnya. Begitu juga dengan teman dan keluarha saya," timpal warganet lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih