Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengatakan pemerintah telah menyiapkan langkah untuk membebaskan tiga warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Mahfud memastikan bahwa pemerintah akan membebaskan ketiga WNI tersebut tanpa mengorbankan jiwa dan kedaulatan negara.
Hal itu disampaikan Mahfud usai menggelar rapat koordinasi tingkat menteri bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono, perwakilan Kementerian Luar Negeri, perwakilan TNI, hingga perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).
Mahfud menegaskan bahwa kekinian pemerintah Indonesia telah menyiapkan langkah strategis gua membebaskan ketiga WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Kita akan melakukan langkah-langkah selanjutnya atau melanjutkan langkah-langkah yang sudah diambil selama ini untuk tetap berusaha membebaskan tersandera tanpa korban jiwa dan tanpa menodai kedaulatan negara kita maupun kedaulatan negara-negara yang bersangkutan," kata Mahfud.
Kendati begitu, Mahfud enggan menyampaikan langkah-langkah strategis apa yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk membebaskan ketiga WNI tersebut. Mahfud hanya memastikan bahwa pemerintah akan berusaha sesegera mungkin membebaskan ketiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Apa langkah itu tentu ini rahasia karena kalau dibuka namanya itu bukan sebuah tindakan untuk pembebasan," ujarnya.
"Pokoknya kami sudah kompak sudah punya solusi langkah-langkah yang dengan berbagai tahapannya gitu. Pokoknya kita akan menyelamatkan karena negara harus bertanggung jawab atas keselamatan warganya," imbuh Mahfud.
Untuk diketahui, tiga warga negara Indonesia bernama Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27) dan Samiun Maneu (27) disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sejak 24 September 2019 lalu. Ketiga WNI yang berprofesi sebagai nelayan itu, diculik oleh kelompok Abu Sayyaf ketika tengah memancing udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia.
Baca Juga: Jokowi Minta Bantuan Duterte Bebaskan WNI Sandera Abu Sayyaf
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Bantuan Duterte Bebaskan WNI Sandera Abu Sayyaf
-
Abu Sayyaf Sandera 3 Orang Indonesia, Malaysia Mau Bantu Bebaskan
-
Abu Bakar Al Baghdadi Tewas, Filipina Siaga Antisipasi Balas Dendam ISIS
-
Satu WNI yang Disandera Teroris Abu Sayyaf Filipina Tewas saat Dibebaskan
-
Dua Warga Indonesia Diculik Kelompok Teroris Abu Sayyaf
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir