Suara.com - Kementerian Sekretariat Negara angkat bicara terkait peristiwa ambruknya Jembatan Lengkung Hutan Kota Kemayoran pada Minggu (22/12/2019) kemarin.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama mengatakan pengerjaan Jembatan Lengkung tersebut belum rampung. Sehingga kata dia, jembatan lengkung Hutan Kota belum bisa difungsikan.
"Itu belum selesai si memang (pekerjaannya). Belum difungsikan. Belum dibayar juga itu," ujar Setya saat dihubungi wartawan, Senin (23/12/2019).
Jembatan Lengkung baru diresmikan pada Sabtu (21/12/2019). Jembatan Lengkung yang berada di Kawasan hutan kota dikelola oleh Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran.
PPK Kemayoran sendiri merupakan salah satu badan yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara.
Setya menuturkan pengerjaan Jembatan Lengkung yang ambruk bisa kembali dikerjakan. Namun, menurutnya, bisa saja pengerjaan Jembatan Lengkung dihentikan dan pihak kontraktor mengembalikan uang kepada negara.
"Bisa dikerjakan ulang atau dihentikan, dia membayar kembali ke negara," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, Medi Kristianto mengatakan, jembatan yang ambruk itu memang masih dalam proses pengerjaan. Bahkan, alasan belum rampung, fasilitas penyebrangan itu disebut belum resmi dioperasikan.
"Jembatan lengkung tersebut masih dalam proses penyelesaian pekerjaan dan belum digunakan serta belum dibuka untuk umum," ujar Medi dalam keterangan tertulis, Senin.
Baca Juga: Jembatan Hutan Kota Kemayoran Roboh Diduga karena Tiang Penyangga Terlepas
Medi menjelaskan selama proses pengerjaan pihaknya memasang tanda agar jembatan itu tak digunakan oleh masyarakat. Pihaknya memberikan tanda larangan melintas di kedua sisi jembatan.
Selain itu, Medi menyebut pihaknya tengah menelusuri soal penyebab ambruknya jembatan. Ia mengaku sudah bertemu dengan kontraktor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas pembangunan jembatan terkait peristiwa ini.
"Sehubungan dengan peristiwa tersebut, hingga kini PPK Kemayoran masih mendalami penyebab robohnya jembatan lengkung dimaksud," katanya.
Jembatan lengkung itu baru saja diresmikan pada Minggu, (22/12/2019) kemarin. Bahkan untuk membangunnya, anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 5 miliar.
Berita Terkait
-
Jembatan Ambruk Sehari Diresmikan, Pengelola: Pengerjaannya Belum Rampung
-
Baru Diresmikan, Jembatan Hutan Kota Senilai 5 Miliar Roboh
-
Jembatan Hutan Kota Kemayoran Ambruk, Pemprov DKI Tak Mau Tanggung Jawab
-
Puing Jembatan Hutan Kota Kemayoran yang Roboh Masih Mangkrak
-
Setelah Jembatan Roboh, Media Dilarang Masuk ke Hutan Kota Kemayoran
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal