Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan hasil pertemuannnya dengan Duta Besar China untuk belum lama ini.
Salah satu hasil dari pertemuan tersebut yakni pemerintah Indonesia tidak ingin ikut campur dengan urusan dalam negeri China termasuk soal etnis muslim Uighur. RI hanya ingin mengetahui duduk permasalahan atas kasus tersebut.
Hal itu disampaikan Mahfud melalui cuitan yang dibagikan di jejaring Twitter pribadinya, @mohmahfudmd.
"Kepada Dubes Cina, saya tanya, mengapa di Uighur ribut sedang di daerah-daerah lain kaum muslimin di Cina aman? Saya tegaskan bahwa kita tak ingin ikut campur tapi ingin tahu masalahnya. Setelah dia menjelaskan, ya, sudah. Kita tak mau intervensi," tulis Mahfud MD seperti dikutip Suara.com, Rabu (25/12/2019).
Cuitan tersebut mendapat tanggapan dari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu. Ia menyampaikan kritik, mestinya Mahfud MD mengingat isi alinea pertama pembukaan UUD 1945.
"Semoga Prof masih ingat alinea I Pembukaan UUD 45 "penjajahan dihapuskan karena tidakk sesuai dengan perikemanusiaan","balas Said Didu.
Ia menambahkan, mestinya RI membantu memperjuangkan kebebasan etnis muslim Uighur di China dengan alasan kemanusiaan, jika tidak ingin memberikan kecaman atas nama agama.
Said Didu lantas memberikan sindiran halus kepada Mahfud MD, berharap asumsinya tersebut tidak dinggap sebagai pendapat orang yang tak mengerti Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kalau Prof tidak mau mengutuk dengan alasan agama, cukup dengan alasan kemanusiaan agar pemerintah China menghormati HAM. Mohon maaf jangan dijawab bahwa saya tidak paham HAM," imbuhnya.
Baca Juga: Ketua DK OJK Irit Bicara Ditanya soal Penyelesaian Kisruh Jiwasraya
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor