"Habis Maghrib baru lahiran, normal. Jam 7, diberes-beresin sampai jam 9 [malam], besok siangnya saya pulang [ke penjara]," cerita mantan napi yang pernah mendekam di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas IIA di Jakarta Timur ini.
Tapi Iis mengaku dirinya termasuk yang "beruntung", karena napi perempuan lainnya seringkali "harus teriak dulu" dari lorong penjara sebelum melahirkan, terutama kalau mereka merasakan mulas di malam hari atau waktu subuh.
Pengeluaran sejuta rupiah per bulan
SEKEMBALINYA ke penjara, Iis dipindahkan ke sel lain bersama nap-napi lain yang juga memiliki anak.
Kali ini, ia harus berbagi ruangan dengan 13 perempuan lainnya dan 14 anak.
Iis membesarkan Afan selama 1,5 tahun di ruangan ini, yang seringkali dimandikan dengan air dingin.
Menurutnya jumlah bayi di dalam tahanan tidak sebanding dengan termos yang disediakan lapas, belum lagi harus disisakan untuk membuat susu.
"Kalau [mandi] pagi masih bisa pakai air panas, karena ada jatah air panas baru di termos, tapi kalau sore, pasti [mandi] air dingin karena air yang di termos untuk membuat susu dari sore sampai malam," kata perempuan berusia 31 tahun ini.
Iis mengaku seringkali berbagi cerita atau sekedar bertanya soal tip mengasuh anak kepada teman-teman napi yang sudah lebih dulu menjadi ibu.
Baca Juga: Napi Perempuan Kabur, Beredar Isu Dibawa ke Losmen, Jaksa: Masih Diperiksa
Teman sesama napi bagi Iis sudah seperti keluarga, karena mereka juga menunjukkan kepedulian terhadap Afan.
Tapi Iis mengaku kebutuhan untuk anaknya selama di tahanan sebagian besar ia penuhi sendiri, tanpa mengandalkan pemberian Lapas.
"Sewaktu dalam penjara, saya menghabiskan sekitar 1 juta per bulan untuk berbagai kebutuhan anak, seperti popok dan makanan."
"Saya bilang, napi (perempuan) butuh lebih banyak donatur untuk menyumbangkan susu hamil dan susu formula untuk bayi," katanya.
Anak rentan alami kekerasan
IIS hanyalah satu dari banyak perempuan di Indonesia yang pernah menjalani kehamilan di dalam bui.
Berita Terkait
-
12.629 Napi Kristen Dapat Remisi Natal, 166 Langsung Bebas
-
Selamat Hari Ibu, Kiprah Perempuan Otomotif: Guru, Usher, Atlet, Direktur
-
Megawati Soekarnoputri: Perempuan Jadi Panglima TNI, Kenapa Tidak?
-
Bebas Dari Penjara, Kriss Hatta Dapat Hadiah Ini dari Teman Narapidana
-
Berawal di Kota Jogja, Begini Sejarah 22 Desember Jadi Hari Ibu
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Blak-Blakan, Prabowo Tolak Keponakan Ikut Proyek Kemhan: Cari Usaha Lain!
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe