Suara.com - Israel mengaku salah sasaran atas serangan udara yang mereka luncurkan pada 14 November hingga menewaskan 9 warga sipil Palestina. Lima korban tewas di antaranya adalah anak-anak.
Disadur dari Aljazeera, Jumat (27/12/2019), militer Israel mengklaim pihaknya sebenarnya menargetkan rumah komandan militer kelompok bersenjata gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ). Tapi tuduhan itu ditolak oleh keluarga korban.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (24/12/2019), tentara Israel mengatakan intelijennya telah mengumpulkan informasi sebelum serangan.
Informasi tersebut mengindikasikan bahwa lokasi yang mereka serang sebagai kompleks militer organisasi PIJ.
Tentara Israel telah memperkirakan, "Warga sipil tidak akan dirugikan akibat serangan tersebut".
Belakangan, penyelidikan militer kemudian menemukan ternyata lokasi itu bukan kompleks tertutup dan warga sipil hadir di sana.
Tentara Israel mengatakan akan belajar dari "kesalahan" untuk mengurangi terulangnya insiden serupa.
Laporan militer Israel juga menyalahkan PIJ karena mengeksploitasi dan membahayakan non-militer.
Mereka beralasan PIJ menempatkan aset militernya di jantung populasi sipil dan dengan sengaja bertindak dari dalam wilayah sipil yang padat penduduk.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Warga Tak Percaya Hoaks Datang Tsunami di Akhir Tahun
Sementara itu sembilan korban tewas merupakan anggota keluarga Sawarka. Mereka terbunuh oleh empat serangan yang menimpa rumahnya di Deir al-Balah, Gaza.
Serangan udara itu menewaskan Rasmi, istrinya Maryam (45) dan tiga anaknya. Salim yang berusia tiga tahun, Mohannad (12), dan Firas yang berusia tiga bulan.
Pemboman itu juga membunuh istri Mohamed Yousra, (39) dan dua putra mereka, Moaaz (7) dan Waseem (13). Mohamed meninggal pada 22 November akibat luka-lukanya.
Berita Terkait
-
Muslim di Gaza Bantu Umat Kristiani Palestina Rayakan Natal 2019
-
Cerita Haru Pertemuan Ibu dan Anak Palestina Usai Berpisah 20 Tahun
-
Politikus Sosialis Keturunan Palestina di Jerman Diancam Dibunuh Neo Nazi
-
Jual Rumah Rp 2 Miliar, Dorce Gamalama Sumbangkan ke Palestina
-
Aksi Solidaritas Untuk Warga Palestina
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia