Suara.com - Aktivis Faizal Assegaf mendesak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk minta maaf kepada mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini berkaitan dengan munculnya polemik yang menyalahkan pemerintahan SBY dalam kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Melalui akun Twitter miliknya @faizalassegaf, mantan pendiri Presidiun Alumni (PA) 212 itu meminta agar Erick Thohir segera menyampaikan permohonan maaf terbuka. Terlebih, saat ini media sosial diramaikan dengan tagar #SBYDalangJiwasraya.
"Sebaiknya Erick Thohir sampaikan permohonan maaf terbuka kepada Pak SBY atas munculnya tagar #SBYDalangJiwasraya," tulis Faizal, seperti dikutip Suara.com, Sabtu (28/12/2019).
Nama SBY terseret dalam pusaran kasus Jiwasraya. Erick Thohir menyebut bila kasus gagal bayar Jiwasraya bermula sejak 2006 dan semakin meningkat pada 2011 di era kepemimpinan SBY.
Sikap Erick tersebut dinilai tidak etis dan provokatif. Oleh karena itu, Erick harus mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.
"Itu tindakan yang provokatif, tidak etis & sangat disayangkan makin memicu retaknya bubungan Jokowi dengan SBY," ucap Faizal.
Ia melanjutkan, "Erick mestinya tidak cuci tangan dengan ihwal-ihwal ginian!"
Dari pantauan Suara.com, tagar #SBYDalangJiwasraya hingga Sabtu (28/12) siang telah dipakai pada 2.375 cuitan di Twitter. Tagar ini juga masuk dalam daftar trending topic.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut persoalan keuangan yang dialami Jiwasraya sudah terjadi lebih dari 10 tahun dan bukanlah masalah yang ringan. Pernyataan ini secara tidak langsung menyinggung masa pemerintahan SBY.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Event Eksibisi Denim Terbesar di Indonesia, Wall Of Fades
"Problem ini dalam 3 tahun ini sebetulnya kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini tapi ini bukan masalah yang ringan," kata Presiden Jokowi dalam diskusi dengan wartawan di kota Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengakui tidak akan sanggup membayar polis nasabah yang mencapai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019 (gagal bayar). Kesulitan keuangan ini disebabkan kesalahan investasi yang dilakukan oleh manajemen lama Jiwasraya.
Berita Terkait
-
Jiwasraya - Bumiputera Rugi Rp 50 T, Bisa Buat Tanam Hidroponik di 2 Pulau
-
Jiwasraya Pernah Borong Saham Erick Thohir, Untung Rp 2,8 Miliar
-
Polisi Aktif Tersangka Penyiraman Novel dan 4 Berita Populer Lain
-
Kasus Jiwasraya, Jokowi Perintahkan Menteri BUMN dan Menkeu Cari Solusi
-
Istana soal Skandal Jiwasraya: Presiden Jokowi Tak Menyalahkan Siapa-siapa
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M