Suara.com - Ary (28) warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur menceritakan detik-detik dirinya mengevakusi sang istri Nispi (23) yang tengah hamil besar dari kepungan banjir.
Ary mengatakan, nekat menerobos air setinggi lutut kakinya dengan motor bersama sang istri lantaran tak ingin mengambil risiko kalau hanya berdiam terlalu lama di dalam rumah, mengingat ketinggian air terus meningkat.
Sejak hujan yang mengguyur Jakarta pada Selasa (31/12) sore, Ary mengakui mengkhawatirkan rumahnya terendam anjir.
Apalagi kekinian istrinya tengah hamil sembilan bulan dan diperkirakan melahirkan pada 24 Januari.
Pikiran Ary membuncah tatkala air mulai menggenangi seisi rumahnya di RT8/RW2 Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu (1/1/2020) sore.
Ary yang tak ingin mengambil risiko akhirnya nekat menerobos air setinggi lutut kakinya memakai sepeda motor bersama sang istri yang tengah mengandung anak pertamanya itu.
"Akhirnya saya terobos pakai motor berboncengan berdua. Saya enggak mau ambil risiko," kata Ary di Rusunawa Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2019).
Ary mengatakan, sebelum berkeluarga, dirinya tak pernah memilih mengungsi meski banjir telah mencapai setinggi atap rumahnya. Namun, kekinian, dia harus mengungsi lantaran khawatir akan kondisi istri dan kandungannya.
"Ini pertama kali saya mengungsi, dari dulu enggak pernah," kata dia.
Baca Juga: Banjir Jakarta, 3 Ibu Hamil dan 58 Balita Kampung Pulo Mengungsi
Kendati begitu, Ary bersyukur meski berada di pengungsian, kondisi istri dan kandungannya masih baik-baik saja. Dia berharap agar pemerintah provinsi DKI Jakarta segera dapat menyelesaikan persoalan banjir.
"Ya mudah-mudahan tahun ini enggak ada banjir lagi," kata dia.
Untuk diketahui, akibat hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 mengakibatkan banjir di sekitarnya kawasan padat penduduk di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Setidaknya ada 542 jiwa warga Kampung Pulo yang mengungsikan diri ke Rusunawa Jatinegara, Jakarta Timur.
Berdasarkan data yang diperoleh Suara.com, hingga Kamis (2/1/2019) pukul 11.00 WIB tercatat 542 jiwa warga Kampung Pulo yang mengungsi di Rusunawa Jatinegara.
Mereka di antaranya, 200 laki-laki, 235 perempuan, 39 lansia, 58 balita, 71 anak-anak, dan 3 ibu hamil.
Berita Terkait
-
Kunjungi Korban Banjir, Ini yang Dilakukan Menkes Terawan
-
Sri Mulyani Buka Suara Terkait Kerugian Besar Akibat Banjir
-
Sempat Terkendala Banjir Jakarta, Penerbangan Yogyakarta Kembali Normal
-
BPPT Sebut Hujan Tinggi di Jabodetabek Bisa Dikurangi, Ini Caranya
-
BPPT Akan Rekayasa Kurangi Curah Hujan di Jabodetabek
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera