Suara.com - Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdiskusi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal klaim China atas perairan Natuna.
Hal ini disampaikan oleh Jansen melalui cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @jansen_jsp, pada Minggu (5/1/2020).
Menurut Jansen, SBY memiliki pengalaman dalam mengatasi kasus kedaulatan seperti ini. Sehingga tidak ada salahnya Jokowi meminta saran dari presiden pendahulunya.
"Karena ini soal kedaulatan kita bersama, tak ada salahnya juga pak Jokowi diskusi dengan pak SBY yang punya pengalaman menangani kasus sejenis," tulis Jansen, seperti dikutip Suara.com, Senin (6/1/2020).
Sosok SBY, bagi Jansen, dianggap paling bertenaga setelah Jokowi dalam persoalan diplomasi. Ia pun menyinggung pertemanan SBY dengan Presiden China.
"Jika pilihannya diplomasi, setelah pak Jokowi selaku Presiden, 'diplomatic resources' kita di dalam negeri yang paling bertenaga hari ini adalah pak SBY," ungkap Jansen.
SBY adalah sahabat Presiden Xi Jinping, Hu Jintao dan Wen Jiabao yang sudah akrab sejak dulu. Jansen yakin, SBY bisa membantu melakukan diplomasi lantaran memiliki hubungan yang baik dengan Xi Jinping.
"Jika dibutuhkan bisa juga negara mengutus beliau (SBY)," kata Jansen.
Ia berpendapat hubungan baik Presiden di masa lalu adalah modal bangsa. Ia mencontohkan hubungan Presiden Soekarno yang akrab dengan Kim Il Sung, sehingga Indonesia hangat dengan Korea Utara.
Baca Juga: 3 Berita Kesehatan: Wabah Misterius di China, Kopi untuk Cegah Obesitas
"Bagi saya mantan Presiden itu aset bangsanya. Pertemanan pak SBY dengan Xi Jinping, Putin, Erdogan dan lain-lain adalah juga milik bangsa ini. Jika dibutuhkan kapanpun bisa dipakai," imbuhnya.
Berita Terkait
-
China Klaim Natuna, AHY Minta Pemerintah Jokowi Pakai Kebijakan Warisan SBY
-
Heboh Coast Guard China Masuk Perairan Natuna, Ini Penjelasan Guru Besar UI
-
Coast Guard China Kawal Nelayannya di Natuna dan 4 Berita Populer Lain
-
TNI: Nelayan China Tangkap Ikan Didampingi Coast Guard Tiongkok
-
Panas Indonesia - China, TNI Kirim Banyak Kapal Perang Besok ke Natuna
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi