Suara.com - Ketua Komisi D DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Ida Mahmudah mendukung aparat kepolisian memanggil dan meminta keterangan pejabat Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) terkait banjir Jakarta. Pemanggilan itu harus segera dilakukan setelah banjir surut.
Ida mengaku khawatir jika Sudin SDA dipanggil polisi di saat banjir masih terjadi di beberapa wilayah Jakarta, justru akan menggangu proses penanganan para korban banjir.
"Karena kan kalau mereka dipanggil polisi itu otomatis butuh waktu. Maksud saya kalau bisa tunggu banjir aga reda. Karena mereka butuh konsentrasi mengurusin banjir. Mereka lagi membantu masyarakat yang kebanjiran," kata Ida kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).
Meski demikian, Ida menyadari pihaknya tidak bisa mengintervensi terkait langkah polisi tersebut. Perempuan berkerudung itu hanya menekankan kepada para Sudin SDA untuk senantiasa mengecek pompa-pompa air guna mengantisipasi banjir.
"Semua dinas dan Sudin untuk melihat pompa airnya aktif atau tidak, itu kami tekankan. Agar tidak ada pompa yang mati. Misalnya ada pompa atau akinya mati, segera mereka ganti," ujarnya.
Sebelumnya, Kasudin SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari dipanggil Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin (6/1) kemarin. Pemanggilan tersebut dilakukan guna mengklarifikasi soal malfungsi tata kelola air.
"Yang bersangkutan dipanggil untuk di klarifikasi terkait dengan fungsionalisasi dan atau malfungsi pompa air yang kesemuanya terkait dengan tata kelola air," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2020).
Sementara itu, Kasudin SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari membenarkan dirinya dipanggil Polda Metro Jaya terkait banjir 1 Januari 2020. Purwanti menduga pemanggilan dirinya itu berkaitan dengan adanya aduan dari pihak pelapor yang menganggap pompa air di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat tidak berfungsi saat banjir.
Purwanti lantas mengkalim bahwa sebelum banjir pompa-pompa air di Daan Mogot masih berfungsi normal. Adapun, jika ada pompa yang rusak telah disediakan pompa mobile untuk mem-backup.
Baca Juga: Banjir Kembali Terjang Gresik, Warga 8 Desa Sengsara Rugi Rp 100 Juta
"Sebelum banjir datang pompa kita sih operasi, maksudnya nggak rusak. Kalaupun ada yang rusak, kita backup sama pompa mobile gitu kan, ada satu titik tuh. Tapi selebihnya sih baik-baik aja. Maksudnya, operasi seperti biasa," kata Purwanti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Prabowo Perintahkan Menhut Cabut 22 Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Seluas 1 Juta Hektare
-
Asrama Mahasiswa Aceh di Tembalang Mendadak Haru Biru, Haji Suryo dan Slank Bawa Bantuan
-
Prabowo Sindir Pejabat 'Wisata Bencana': Jangan Datang Hanya untuk Foto-foto!
-
350 Kios Hangus, Pengelola Pasar Kramat Jati Siapkan Relokasi Sementara Lewat Sistem Undian
-
Waspada Banjir Rob, Pesisir Jakarta Terancam Sepekan ke Depan
-
Roy Suryo Tunjukkan Kejanggalan 'Mecothot' Ijazah Jokowi: 99,9 Persen Palsu!
-
Saat Bendera Putih Berkibar di Aceh, Peneliti UGM Kritik Pemerintah Tak Belajar Hadapi Bencana
-
Roy Suryo Bawa Ijazah UGM Asli ke Polda Metro, Klaim Punya Jokowi Tidak Presisi
-
350 Kios Pasar Induk Kramat Jati Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp10 Miliar
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin