Suara.com - Australia mempersilakan warga di dunia untuk mengadopsi hewan endemik Australia koala untuk melindunginya dari kepunahan. Pasalnya, kebakaran hebat yang melanda Australia menyebabkan berbagai jenis hewan ikut menjadi korban, salah satunya koala.
Dialihbahasakan dari World of Buzz, Kamis (9/1/2020), ahli ekologi setempat memperkirakan ada lebih dari 8.000 koala telah mati akibat kebakaran. Sekitar 30 persen populasi koala di Australia telah mati karena tak mampu menyelamatkan diri dari kepungan api yang membakar sebagian Australia.
Rumah Sakit Koala Port Macquarie membuka layanan adopsi koala. RUmah sakit ini telah menampung banyak koala yang terluka dan sakit akibat kebakaran hutan yang terjadi.
Untuk mengadopsi koala, para pengadopsi bisa langsung mengunjungi laman daring koalahospoital.org.au dan memilih koala yang hendak disukai. Setelah itu, para pengadopsi bisa memilih paket adopsi untuk membantu mereka.
Hanya dengan membayar sebesar 40 dolar Australia atau sekitar Rp 380 ribu maka para pengadopsi bisa membawa pulang koala lucu dan mendapatkan e-sertifikat.
Bila para pengadopsi menginginkan mendapatkan banyak fasilitas, maka cukup merogoh kocek 70 dolar Australia atau sekitar Rp 670 ribu maka akan mendapatkan sertifikat, buklet rumah sakit tentang koala, latar belakang koala yang diadopsi dan salinan majalah rumah sakit yang akan dikirimkan ke rumah.
Hasil adopsi koala ini akan digunakan untuk perawatan medis koala lainnya serta dana pendidikan untuk meningkatkan kesadaran terhadap makhluk yang membutuhkan.
Berita Terkait
-
Ribuan Ternak di Australia Mati Terpanggang hingga Matang Akibat Kebakaran
-
Deretan Satwa Khas Australia Terancam Punah Akibat Kebakaran Hebat
-
Pray for Australia, 7 Foto Kanguru dan Koala Minta Tolong Ini Bikin Nangis
-
Kebakaran Hutan Makin Parah, Ribuan Turis Diminta Tinggalkan Australia
-
Dilanda Kebakaran Hebat, Australia Kerahkan Kapal dan Pesawat Tempur
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini