Suara.com - Politikus PDI Perjuangan sekaligus anggota DPR RI Riezky Aprilia enggan berbicara banyak ihwal kasus suap koleganya, Harun Masuki kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa menjadi anggota Dewan lewat pergantian antar waktu (PAW).
Riezky yang turut hadir dalam Rakernas PDI Perjuangan di JIEXPO Kemayoran Jakarta berusaha menghindar saat awak media mengajukan pertanyaan soal kasus suap tukar guling jabatan DPR.
Bahkan Riezky juga dikawal dua orang pria yang diduga merupakan pengawal pribadinya.
"Saya buru-buru," kata Riezky, Jumat (10/1/2020).
Jawaban Riezky tersebut direspon oleh dua pengawal yang meminta agar awak media tidak lagi mewawancarai Riezky.
"Sudah-sudah," ujar pengawal.
Namun kemudian Riezky kembali menjawab pertanyaan. Riezky mengaku tidak mengetahui kasus Harun soal tukar guling jabatan lantaran sedang dalam masa reses. Ia berujar hanya akan mengikuti apa yang diinstruksikan oleh partai.
"Saya enggak tahu apa-apa. Saya baru pulang reses. Makanya bukan gak mau tanggapi wartawan. Saya enggak ngerti apa-apa dan saya prinsipnya saya ikut perintah partai. PDIP pasti sesuai dengan profesionalisme," kata Riezky.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa partainya sudah melalui mekanisme dan prosedur yang sesuai dalam memilih anggota DPR melalui PAW.
Baca Juga: Skandal KPU dan Caleg PDIP, KPU Sebut PAW Diteken Ketum dan Sekjen Partai
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung, kata Hasto, pemilihan tersebut dikembalikam kepada partai dengan keputusan tetap berada di KPU. Belakangan diketahui caleg PDI Perjuangan Harun Masiku diduga menyuap Komisioner KPU Wahyu Setiawan untuk memuluskan jalannya menjadi Dewan menggantikan Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia.
Padahal diketahui berdasarkan rapat pleno KPU, pengganti Nazaruddin telah ditetapkan, yakni Riezky Aprilia.
"Kalau proses pergantian itu kan ada keputusan dari MA bahwa ketika ada seseorang yang meninggal dunia karena peserta pemilu adalah parpol, maka putusan MA menyerahkan hal tersebut ke parpol. Tapi keputusannya kan tetap ada di KPU. Kami tidak mengambil keputusan," kata Hasto di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis, kemarin.
Adapun alasan PDI Perjuangan memilih Harun sebagai pengganti Nazaruddin, lanjut Hasto karena mempertimbangkan latar belakang dirinya. Harun dinilai merupakan sosok yang bersih.
"Dia sosok bersih dan dalam upaya pembinaan hukum juga selama ini cukup baik track recordnya. Tapi kami itu pertimbangannya karena adanya putusan MA. Tanpa adanya putusan MA itu kami tidak mengambil keputusan terhadap hal tersebut," ujar Hasto.
Tag
Berita Terkait
-
Surat PAW Harun Masiku yang Jadi Tersangka KPK Diteken Mega dan Hasto
-
Ditunggu Mundur dari Jabatan, KPU Ogah Tolong Wahyu Setiawan
-
KPU di Tengah Krisis Kepercayaan
-
KPU Belum Terima Surat Mundur Wahyu Setiawan karena Ditangkap KPK
-
KPK Batal Periksa Kantor PDIP, Ferdinand: Tak Berkutik ke Partai Penguasa
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting