Suara.com - Razia pukat harimau di Pantai Muaro Gadang Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat (Sumbar) yang digelar Polairut setempat memakan korban jiwa.
Seorang nelayan bernama Ujan BA (55) disebut tewas tenggelam saat berusaha kabur menghindari razia tersebut pada Minggu (12/1/2020).
Wali Nagari setempat Cendra Delvino mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar 08.30 WIB. Saat itu, aparat Polairut mengadakan razia pukat harimau di kawasan Perairan Muaro Gadang Air Haji. Menurut salah satu rekan Unjang, Dayat (32), temannya tersebut nekat melompat ke dalam laut karena takut tertangkap.
Korban berusaha kabur dengan cara berenang ke tepi pantai. Namun tak disangka, tiba-tiba korban ditemukan tewas di tepi pantai oleh nelayan lain pada pukul 09.30 WIB.
"Berkemungkinan karena korban kehabisan nafas dan kelelahan saat berenang ke tepian, dan pada akhirnya tenggelam," ungkap Wali Nagari kepada Covesia.com-jaringan Suara.com pada Minggu (12/1/2020).
Dia menambahkan, usai ditemukan, warga dan nelayan setempat langsung melarikan korban ke puskesmas. Namun, nyawanya sudah tak bisa tertolong lagi.
"Saat ditemukan korban memang sudah meninggal," ujarnya.
Lebih lanjut, Cendra berharap ada solusi oleh pemerintah daerah dan Provinsi.
"Agar kejadian serupa dan kejar-kejaran antara aparat dan nelayan tidak terus terjadi. Karena, sudah sangat mengkhawatirkan dan juga telah menimbulkan korban," ujarnya lagi.
Baca Juga: Tolong Bocah Terseret Arus, 2 Warga Jombang Tewas Tenggelam di Pacitan
"Saya sangat berharap, kejadian ini tidak terulang lagi, kejar-kejaran antara aparat dan nelayan tidak lagi terjadi. Dari kejadian ini, setidaknya ada solusi bagi nelayan kita. Bagaimana nelayan kita bisa melangsungkan ekonominya tanpa harus berbenturan dengan hukum," tutupnya.
Berita Terkait
-
Tak Mau Ada Gesekan, Nelayan Natuna Tolak Kedatangan Nelayan Pantura
-
Inilah Penampakan Kapal Coast Guard China di ZEE Indonesia
-
Viral Video Nelayan Salat di Tengah Laut, Panen Pujian dari Warganet
-
Tolong Bocah Terseret Arus, 2 Warga Jombang Tewas Tenggelam di Pacitan
-
Ingin Ambil Sandal yang Jatuh ke Sungai, Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
Terkini
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
3 Orang Hilang Sejak Demo Agustus, KontraS Tutup Posko Aduan: Maaf Belum Ada Kabar Baik Hari Ini
-
Budiman Sudjatmiko Jawab Isu Kena Reshuffle, Ada Pembicaraan Posisi Baru?
-
Kejagung Periksa 7 Saksi Terkait Korupsi Digitalisasi Pendidikan Usai Nadiem Makarim Jadi Tersangka
-
Apresiasi Mendagri Tito untuk Mal Pelayanan Publik Kota Makassar: Ada Gerai PBG dan BPHTB
-
Pendidikan Zita Anjani, Stafsus Presiden Batalkan Ngisi Seminar di Unpad Tapi Malah Ngegym
-
Usut Kuota Khusus hingga Haji Furoda, KPK Sebut Kapusdatin BPH Saksi Penting, Apa Alasannya?
-
Kunjungi Sekolah Rakyat, Prabowo Nostalgia Zaman Akmil: Saya Dulu Satu Kamar 60 Orang
-
Kakak Hary Tanoe Melawan usai Tersangka, Ini Alasan KPK Santai Digugat Rudy Tanoesoedibjo
-
Soroti Public Speaking Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Mahfud MD Geleng-Geleng Kepala: Keliru Tuh!