Suara.com - Pengurus Besar Mathla'ul Anwar menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2020). Dalam perteman itu PB Mathla'ul Anwar bakal membantu pemerintah untuk menghilangkan adanya sikap-sikap radikalisme di masyarakat.
Nantinya Mathla'ul Anwar akan terus menyebarkan dakwah dengan materi yang sesuai agar radikalisme di Indonesia tidak kian merajalela.
Sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam yang berkonsentrasi di dunia dakwah dan pendidikan, tentu ada niatan PB Mathla'ul Anwar untuk membantu pemerintah dalam menghilangkan radikalisme di Indonesia.
"Kami ingin membantu upaya pemerintah dalam rangka melakukan mengurangi dan menghilangkan kalau mungkin sikap-sikap radikalisme dari masyarakat dari kelompok kita Islam ini," kata Ketua Majelis Amanah Mathla'ul Anwar Irsjad Djuwaeli di Kantor Wakil Presiden.
Dirinya mengungkapkan kalau ormas-ormas Islam yang bernaung di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI) seperti Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama, dan ormas lainnya tidak tampak menyebarkan paham radikalisme. Akan tetapi menurutnya kelompok-kelompok yang lain justru terkadang memiliki paham yang berbeda.
"Jadi ini yang perlu kita benahi, ya tugas kita memberikan penerangan dakwah yang benar tentang agama ini untuk kita abdikan untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.
Selain berbicara soal penanganan radikalisme, dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak juga membicarakan soal memberdayakan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari ide Ma'ruf soal arus ekonomi baru Indonesia.
Kemudian Ketua Umum Mathla'ul Anwar Ahmad Sadeli Karim mengungkapkan bahwa mereka juga sempat membahas soal zakat.
Ia memberi masukan kepada Ma'ruf untuk meninjau kembali undang-undang soal zakat. Pasalnya selama ini perolehan zakat yang diraih tidak maksimal.
Baca Juga: Gerindra Buka Dukungan untuk Menantu Jokowi dan Anak Maruf Amin di Pilkada
"Kita ingin bahwa bagaimana UU yang mewajibkan umat Islam yang sudah wajib zakat itu dizakati, harus ada perintah," kata Ahmad.
"Kan pengumpulan zakat itu (harusnya bisa mengumpulkan) triliunan sebetulnya, ini belum menyeluruh, (belum) efektif," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir