Suara.com - Polisi Israel menangkap seorang rabi Yahudi di Jerusalem pada hari Senin (13/1/2020) atas dugaan menjalankan aliran sesat yang duga digunakan untuk memperbudak dan melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan wanita dan anak-anak.
Dilansir Haaretz, Selasa (14/1/2020), tersangka merupakan seorang pria berusia sekitar 60 tahun.
Ia ditangkap bersama dengan delapan wanita yang dicurigai bersekongkol di seminari keagamaan Be'er Miriam di lingkungan Geula, Yerusalem. Tersangka diduga telah melecehkan wanita dan anak-anak selama beberapa tahun.
Pria itu ditangkap karena kejahatan serupa pada tahun 2015, tetapi dibebaskan setelah wanita yang tinggal di kompleks bersaksi membela namanya.
Dia ditangkap setelah ada laporan dari seorang wanita yang menceritakan pengalamannya tinggal kompleks sekte tersebut.
Polisi mengumpulkan banyak bukti bahwa pria itu memiliki kendali mutlak atas kehidupan sekitar 50 wanita yang tinggal di sana. Mulai dari menghukum hingga mengisolasi mereka dari keluarga dan masyarakat.
Anak-anak yang jadi korban berusia di bawah lima tahun dan ditahan secara terpisah di kompleks itu. Ada bukti bahwa pemimpin sekte itu memukuli setidaknya satu anak.
Para wanita dipaksa untuk bekerja oleh tersangka dan menyerahkan sebagian gajinya.
Seorang pejabat polisi dalam pengadilan mengatakan jika seorang wanita membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, ia memerlukan izin tersangka terlebih dahulu.
Baca Juga: Eks Dirkeu Jiwasraya Harry Prasetyo Ditahan Kejagung
Menurut petugas kepolisian, pada awal seorang wanita masuk dalam sekte itu akan diperlakukan dengan baik.
Tetapi akhirnya wanita itu akan dijauhkan dari keluarga dan masyarakat mereka begitu mereka bergabung dengan kultus.
Mereka diberi pelajaran tentang kesopanan yang melibatkan ancaman, ketakutan dan rasa sakit fisik.
Dalam satu pelajaran, kata petugas kepolisian, para wanita dipaksa untuk memasukkan jari ke dalam api. Hal tersebut bertujuan "untuk memahami seperti apa neraka itu."
Penggerebekan kompleks tersangka ini dilakukan oleh Polisi Israel bergabung dengan anggota Pusat Korban Kultus Israel, petugas kesejahteraan, petugas pemadam kebakaran, departemen bahan bakar, insinyur kota dan pejabat Departemen Pendidikan.
Pejabat setempat telah memberikan perlindungan kepada anak di bawah umur yang jadi korban dalam kasus ini.
Berita Terkait
-
Hari Pertama Kerja, Remaja Disodomi Bos Kios Rest Area Tol Cipularang
-
Berkah Main Film Bombshell, Margot Robbie Jadi Paham Pelecehan Seksual
-
Kakak Pembina Pramuka Cabul di Gunung Kidul Terancam Penjara 15 Tahun
-
Kakak Pembina Pramuka Cabul di Gunung Kidul Lancarkan Aksinya di Ruang Guru
-
Mengalami Kekerasan Seksual dari Pasangan? Ini Cara Menghadapinya
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kala Legislator Surabaya Bela Adies Kadir dari Polemik 'Slip Of Tonge', Begini Katanya
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut