Suara.com - Dede Luthfi Alfiandi (20), pemuda yang membawa Bendera Merah Putih saat melakukan aksi demo pelajar di depan DPR RI pada September lalu sempat mengalami sakit di dalam rumah tahanan Polda Metro Jaya.
Hal itu terungkap saat Luthfi menjalani sidang lanjutan keterangan saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020) siang.
Kuasa Hukum Luthfi, Sutra Dewi mengatakan kliennya sebenarnya dalam kondisi tidak 100 persen fit, ia sempat mengalami gejala tifus.
"Seenarnya Luthfi saat ini kurang sehat, dia seperti ada gejala tifus, kemarin itu kan sempat dirawat di klinik sebelum sidang, masuk dalam perawatan biro klinik rutan, sabtu atau minggu kemarin dia kekuar, tapi sekarang sudah lumayan sehat, sudah bisa ikut sidang," kata Sutra Dewi seusai sidang di PN Jakpus, Rabu (15/1/2020).
Oleh sebab itu, Luthfi yang seharusnya memberikan keterangan seusai sidang pemeriksaan saksi ahli harus ditunda hingga 20 Januari 2020.
"Cuma tadi kami ragu-ragu apakah dia (Luthfi) siap diperiksa hari ini atau enggak, tapi ternyata dia masih kurang fit," ucapnya.
Sutra Dewi memastikan Luthfi mendapatkan perlakuan yang baik dari pihak Polda Metro Jaya yang membawa Luthfi ke klinik rutan.
"Di dalam rutan sendiri baik-baik kok orang disana sama Luthfi," tegasnya.
Dalam sidang hari ini, dua ahli pidana Azmi Syahputra dari Universitas Bung Karno dan Suparji Ahmad dari Universitas Al-Azhar menilai Luthfi tidak perlu dipenjara dengan alasan Luthfi sudah menjalani sanksi sosial dan hukuman tidak harus berujung dengan sanksi penjara.
Baca Juga: Situs PN Jakpus Diretas Pakai Gambar Anak STM, Kini Tak Bisa Diakses
Sebelumnya, Luthfi telah menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi dari pihak termohon yakni lima orang anggota kepolisian pada Rabu (18/12/2012).
Para saksi itu terdiri dari dua anggota Polres Metro Jakarta Barat; Raden M Bahrun dan Hendra, dan tiga anggota Satreskrim Polres Jakarta Pusat; Hendar Kelana, Dwi Susanto, Dimas S.
Dalam kasus ini, Luthfi tidak akan mengajukan eksepsi dan menginginkan pemeriksaan segera dilakukan oleh majelis hakim.
Ada tiga dakwaan alternatif yang didakwakan kepada Luthfi, yaitu pasal 212 jo 214 ayat (1) KUHP, pasal 170 KUHP, serta pasal 218 KUHP.
Berita Terkait
-
2 Ahli akan Bersaksi di Sidang Luthfi Pembawa Bendera Saat Demo DPR
-
Apartemen Green Pramuka jadi Markas, Cara 2 Tersangka Retas Situs PN Jakpus
-
Bela Kasus Luthfi, Motif Dua Tersangka Retas Situs PN Jakarta Pusat
-
Luthfi Pembawa Bendera Merah Putih Bantah Retas Website PN Jakpus
-
Balas Kesaksian Polisi, Kubu Lufthi: Hubungan Seragam dan Perbuatannya Apa?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas