Suara.com - Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah Malaysia selama dalam tahanan di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Kemanis Papar Kota Kinabalu, Malaysia dilaporkan meninggal dunia akibat menderita sakit kulit yang cukup parah.
WNI yang meninggal dunia tersebut bernama Torning (20) akibat gatal-gatal yang parah selama berbulan-bulan di PTS Kemanis Papar. Meninggal dunia di Hospital Queen Penampang Kota Kinabalu.
Paulus bin Markus (49) ayah dari Torning yang meninggal dunia itu yang ditemui di penampungan Rusunawa Nunukan, Sabtu menceritakan, anak ketiganya meninggal dunia setelah lama menderita sakit gatal-gatal. Akibat gatal-gatal yang dideritanya menyebabkan badannya luka hingga kelihatan tulang belulangnya.
Bahkan, akibat gatal-gatal yang diderita anaknya itu sehingga badannya membusuk karena luka-luka akibat digaruk dan kuman-kuman yang terus menggerogotinya.
Paulus mengungkapkan, anaknya (Toni sapaannya) meninggal dunia pada 8 Desember 2019 di Hospital Queen Penampang setelah sempat menjalani perawatan medis. Namun akibat penyakit kulit yang dialaminya mulai membusuk sehingga menghembuskan napas terakhir.
Ayahnya pun sangat menyesalkan tindakan petugas di PTS Kemanis yang tidak memberikan izin untuk dirawat di rumah sakit sebelum penyakit kulit yang dialaminya menjadi parah.
Beberapa kali melaporkan kepada petugas PTS tetapi tidak ada respon malah mendapatkan ancaman pemukulan saja, cerita Paulus alias Pol ini asal Solor Pemagayo Kabupaten Flores Timur, NTT ini.
Ia mengaku, menjalani hukuman selama tujuh bulan lebih di PTS Kemanis bersama korban dan tiga anak dan istrinya karena kasus tidak memiliki dokumen keimigrasian yang sah bekerja di negara itu.
Bahkan, Paulus mengatakan, sewaktu mendapatkan informasi anaknya meninggal dunia tidak diberikan izin untuk keluar menyemayamkannya.
Baca Juga: 5 TKI Diculik di Perairan Malaysia
"Saya beberapa kali minta izin supaya anak saya (Toni) dirawat di rumah sakit karena sakit kulitnya mulai luka-luka. Tapi tidak pernah diberikan. Bahkan waktu meninggal pun saya tidak dikasi izin untuk keluar melihatnya," beber Paulus dibenarkan Martha istrinya.
Paulus pun berkata, anaknya Toni yang meninggal dunia karena kekejaman petugas PTS di Kemanis yang tidak memberikan kesempatan untuk berobat diperlakukan layaknya binatang yang telah mati dan dibuang begitu saja. Sebab, keluarganya tidak diberikan kesempatan untuk mengurus mayatnya.
Rekan korban bernama Yongki Lewar asal Maumere, NTT mengatakan, penyakit kulit yang diderita seluruh tahanan di PTS Kemanis Papar disebabkan air mandi atau cuci badan sangat kotor.
Setiap habis mandi, badan terasa ditusuk-tusuk dan penuh dengan kuman-kuman. Hal ini dia mencurigai, karena air mandi yang dipakai setiap saat berasal dari sungai yang digunakan mencuci kotoran ayam potong yang letaknya tidak jauh dari PTS Kemanis Papar.
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
Pria Ini Ditolak Warga Makamkan Bayinya karena Tak Punya Uang
-
5 TKI Diculik di Perairan Malaysia
-
Pulangkan Ganda Malaysia, Kevin / Marcus Kian Dekat Pertahankan Gelar
-
Balas Dendam, Anthony: Saya Sudah Tahu Mainnya, Cuma di Malaysia Kecolongan
-
Misteri Penampakan 'Rider Hantu' Dalam Kecelakaan Ini Bikin Heboh
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
IKAHI Sumut Turun Tangan, Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Bukan Sekadar Musibah Biasa?
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional