Suara.com - Belakangan muncul sejumlah 'kerjaaan' baru yang menghebohkan publik. Mulai dari Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Sunda Empire hingga terkini adalah Kesultanan Selaco yang menjanjiian berbagai macam kesejahteraan hidup instan. Hal ini disebut sebagai fenomena sosial yang utopis.
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP RI Romo Benny Susetyo mengatakan, utopis berarti sebuah khayalan yang berharap akan masa depan lebih makmur, cepat kaya tanpa bekerja keras.
"Dalam situasi ekonomi yang sulit, beban hidup yang berat, maka pelariannya mencari mimpi untuk mewujudkan kemakmuran semu," kata Romo Benny kepada Suara.com, Senin (20/1/2020).
Fenomena ini, kata dia, makin kuat dengan adanya media sosial yang membuat publik semakin mudah tertipu dengan janji-janji khayalan tersebut.
"Budaya instant inilah akan berbahaya bila kesadaran kritis masyarakat rendah karena publik akan muda terkecoh dengan janji utopis," ucapnya.
"Mimpi ini dijual oleh mereka menggunakan mitos di kombinasi kekuatan media sosial akibat nya nalar dan akal sehat direduksi oleh mimpi dan janji," lanjut Romo Benny.
Oleh sebab itu, dia sebagai bagian dari BPIP berharap pentingnya kesadaran diri masyarakat agar tidak mudah tertipu janji utopis tersebut, penting pula peran tokoh masyarakat seperti kepala daerah agar selalu aktif memperhatikan lingkungannya.
"Penting kepala daerah pro aktif memberikan pendidikan kritis terhadap rakyatnya agar tidak mudah tertipu dengan bujuk rayu fenomena yang menjanjikan harapan palsu dan pemerintahan daerah segera berkerja sama dengan menghentikan aktivitas merugikan rakyat," imbuh Romo Benny.
Diketahui dalam satu bulan terakhir, Indonesia dihebohkan dengan kemunculan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Sunda Empire di Bandung, dan Kesultanan Selaco di Tasikmalaya.
Baca Juga: 5 Fakta Pendiri Kesultanan Selaco, dari Penjahit hingga Klaim Diakui PBB
Terbukti setelah diperiksa pihak kepolisian, KAS yang dipimpin Totok Santosa Hadiningrat alias Sinuhun dan Permaisurinya, Fanni Aminadia merupakan tindak pidana penipuan.
Sementara itu, polisi masih menelusuri dan menyelidiki keberadaan Sunda Empire di Bandung, Jawa Barat dan Kesultanan Selaco di Tasikmalaya.
Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan bahkan mengatakan kerajaan seperti ini telah lama diawasi oleh BIN, namun aparat kepolisian baru akan memproses secara hukum jika benar-benar ada unsur pidana di dalamnya.
“Itu kami sudah lama mendeteksinya, tetapi baru muncul (ramai), yang penting ada memang keraton-keraton yang tergabung dalam kerajaan Nusantara. Lain hal kalau ada unsur pidananya di dalamnya. Di antaranya sekarang yang dikembangkan masalah penipuan dan lain-lain, itu yang ditelusuri,” ujar Budi kepada wartawan selepas acara pelantikan PB e-Sports, di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).
Berita Terkait
-
5 Fakta Pendiri Kesultanan Selaco, dari Penjahit hingga Klaim Diakui PBB
-
10 Tips Bikin Kerajaan Secara Aman, agar Tak Seperti Kerajaan Agung Sejagat
-
Sunda Empire: Sebentar Lagi Empire Diumumkan, Jack Ma dan Bill Gates Ikut
-
Sunda Empire Bikin Geger Lagi: Cuma Kami yang Bisa Hentikan Senjata Nuklir
-
Dirjen Kebudayaan RI: Tak Ada yang Aneh atas Munculnya Kerajaan Baru
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar